Jip.co.id - Mobil Anda dibekali sejumlah cairan penting seperti oli mesin, radiator coolant, minyak rem, dll.
Walau penting, ada sejumlah cairan penting yang malah bisa bikin rusak mobil Anda bila salah penggunaannya.
Khususnya pada saat Anda menambah cairan tersebut.
Apa saja cairan penting di mobil bisa berbahaya, simak daftar berikut ini.
1. Minyak Rem
Cairan yang berfungsi sebagai fluida dalam sistem rem di mobil ini memiliki tingkat kerusakan yang tinggi bagi cat mobil.
Cat dapat mengelupas dan menyebabkan timbulnya karat atau korosi.
Tak heran jika mekanik kerap sesegera mungkin untuk menyiram air ke bagian cat yang terkena minyak rem sehabis menambah atau menggantinya.
Namun sebelum menyiram, Anda perlu memperhatikan bahwa penutup minyak rem telah tertutup rapat sehingga ai tidak mungkin masuk.
Sebab bila tidak, maka minyak rem perlu dikuras kembali.
Baca Juga: Cuci Mobil Pakai Sabun Cuci Piring, Ini Dia Efeknya
2. Air Aki
Konsentrat asam yang tinggi pada air aki bisa menyebabkan korosi bila terkena logam.
Tak heran jika beberapa produsen aki merancang sistem sirkulasi uap air aki dengan menggunakan slang.
Hal ini bertujuan untuk meminimalkan penyebaran kandungan asam di ruang mesin.
Selama aki dan sistem pengisian arus listrik atau alternator dalam kondisi baik, tingkat penguapan air aki pun akan minim.
Namum bila terjadi overcharge atau elemen di dalam aki telah rusak dan menimbulkan hubungan pendek, maka suhu aki pun meningkat dan menyebabkan penguapan cairan elektrolit aki menjadi tinggi.
Hal inilah yang menyebabkan bagian bodi di sekitar aki menjadi rentan korosi.
3. Oli Mesin
Untuk mengisi atau menambahkan pelumas, mobil memiliki lubang pengisian di bagian atas mesinnya.
Namun Anda perlu berhati-hati saat menuangkan oli.
Posisi lubang pengisian oli yang dekat dengan lubang busi, memungkinkan untuk mengganggu sistem pengapian.
Apalagi mesin mobil modern kerap ditutupi oleh cover plastik sehingga lebih sulit untuk dideteksi apakah ada oli yang tercecer saat pengisian.
Kalaupun tumpah, cover mesin ini membuat cecerannya susah dibersihkan.
Bila hal ini terjadi, gejala tersendat atau sulit distart kerap terjadi.
Baca Juga: Kepincut Pelek Bekas Idaman? Ini Cara Mudah Memeriksa Kondisinya
Bagi kendaraan yang mengadopsi power steering hidraulis sebaiknya perlu berhati-hati terhadap kebocoran.
Di beberapa kasus, kebocoran bisa berakibat kebakaran ketika minyak power steering tumpah dan mengenai exhaust manifold panas yang terbuat dari baja cor.
Membasuh dengan air bersih setelah penambahan atau penggantian minyak power steering juga perlu dilakukan.
Editor | : | GBRN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR