JIP -Beberapa bulan lalu, saya sempat terkesima melihat postingan builder off-road FadWorks, saat proses modifikasi Toyota All New Hilux 2016. Sekilas, bakal jadi tunggangan sangar yang patut ditunggu. Setelah ditelusuri, ini adalah kendaraan milik Carolies Wicaksono Ronchetty.
Opa Carolies, begitulah panggilan akrab pria asal Purwakarta, Jabar ini di kalangan off-roader. Kiprahnya dalam dunia lumpur memang tidak singkat. Mulai dari event Tranka Adventure di tahun1994, Opa Carolies sudah main tanah menggunakan Toyota Land Cruiser FJ40 tahun 1985.
“Buat saya, Toyota FJ40 adalah jip yang paling tangguh. Banyak pengalaman dan ilmu yang didapat dari kendaraan tersebut. Bisa dibilang, jiwa saya dan FJ40 sudah menyatu sekali,” ucap Opa Carolies. Bahkan, saat disambangi, Opa sempat cerita panjang lebar mengenai serba-serbi FJ40. Wah, kelihatannya belum move on ya Opa? He he he.
Kembali ke All New Hilux, ada sedikit alasan mengapa pilih kendaraan ini. Sepertinya Opa memang tidak bisa lepas dengan sosok Toyota. “Banyak yang bilang, saya kejam kalau injak pedal gas. Nah, dengan Toyota, saya jauh lebih pede dan rasanya sudah menyatu sekali dengan kendaraan 4x4 satu ini,” celetuk pria keturunan Italia ini.
Puluhan tahun menggunakan kendaraan yang sama, kisah Opa dengan FJ40 pun berakhir. “Terakhir saya pakai di Meratus Expedition, dan itu kenang-kenangan yang tidak terlupakan. Saat itu, FJ40 saya ini dipakai untuk buka jalur baru, karena terjadi antrian sangat panjang dan lama,” kenang Opa. Sekarang, pria kelahiran pulau Sabang ini harus membuka lembaran baru dengan All New Hilux.
Untuk itu, Opa Carolies pun tidak mau tanggung. Tunggangan barunya ini jauh lebih bengis, agar mumpuni, melihat karakter si Opa ini juga bengis di balik kemudi. “Kalau dulu, saya mengandalkan FJ40 apa adanya. Mesin standar hanya dioptimalkan, kaki-kaki juga standar hanya ganti suspensi melihat kebutuhan off-road,” ucap Ayah satu putra ini.
Secara penampilan, seolah badan All New Hilux tidak begitu banyak diutak-atik. Memang ada perangkat bodi protektor mengelilingi badan, tapi itu seperti masih senada dan menyatu. Begitu sisi performa, jangan harap melihat perangkat asli All New Hilux, karena semua sudah tersimpan rapih di dalam gudang. Karena ini adalah tunggangan bengis si Opa yang baru.
Rayuan Berbuah Tunggangan Maut
Trek bengis, off-roader bengis. Rasanya pas sekali mewakili Carolies. Bersama dengan Toyota FJ40 andalan, siksaan jalur neraka di event Meratus Expedition tahun lalu di Kalimantan, tidak membuat kesulitan berarti. Ini pun membuat terkesima salah satu off-roader tuan rumah yang menggunakan tunggangan lama Opa Carolies.
“Entah mengapa, saat di dalam trek, kendaraan saya sering ditanya-tanya. Tidak sangka juga, begitu berhasil keluar trek, FJ40 saya ini ditawar untuk jadi miliknya. Sebenarnya saya tidak niat jual,” jelasnya. Setelah proses panjang, akhirnya Carolies pun lebur juga dalam rayuan maut.
Opa pun galau, sudah tidak punya tunggangan off-road. Dia pun mulai melirik beberapa kendaraan 4x4. Akhirnya, pilihan pun jatuh ke Toyota All New Hilux. Pikir Opa, tunggangan barunya juga harus jiwa muda.
Begitu mendapatkan All New Hilux, Opa tidak basa-basi lagi dengan tunggangan barunya. Langsung dikirim ke FadWorks, salah satu builder off-road terkenal di Padalarang, Bandung. “Saya sudah percaya dengan pengerjaan bengkel milik Daniel Zebedeus ini. Soal konsep, desain dan hasil pengerjaan saya puas.” jelasnya, sebelumnya juga bikin FJ40 di FadWorks.
Tidak seperti Toyota FJ40 yang belum banyak menggunakan high performance, tunggangan barunya kali ini, pakai racikan part heavy duty. Tidak hanya suspensi, gardan pun sudah comotan dari Toyota VX80. “Kaki-kaki sekarang kekar, bahkan sampai link-arm pakai bahan super kuat, dengan bahan aluminium dari Kaiser Aluminum racikan bengkel ProRock Engineering,” ucap pria yang hobi dan pekerjaannya sejalan, yaitu off-road.
Soal dimensi, Carolies masih terpaku dengan sosok FJ40. Menurutnya, wheelbase FJ40 ideal buat dipakai off-road. Wheelbase panjang Hilux pun harus disusutkan, “Kalau FJ40 itu punya panjang wheelbase 2.950 mm, sedangkan Hilux 3.085 mm. Sekalian pendekin bak, wheelbase juga ikutan pendek 8,5 centimeter,” terangnya.
Dalam proses bangun Hilux, Opa memang banyak dapat saran dari rekan-rekan off-road. Salah satunya dari Yuma WK, off-roader yang juga sudah masuk kategori Opa. “Waktu itu Yuma menyarankan ide gila, Hilux saya disuruh ganti mesin pakai Cherokee. Sempat ragu, tapi akhirnya tergiur juga,” cengirnya. Jadilah Toyota Hilux berjantung Jeep Cherokee, atau sebut saja Yotakee.
Begitu tunggangannya ini jadi, Opa Carolies langsung menjajalnya di event off-road. “Belum pernah diuji coba sama sekali, begitu bisa jalan langsung kirim ke Jogja, buat ikutan event JORC. Hasilnya saya puas! Benar-benar nikmat,” tutup Opa. Rindra P/Bimo SS
Spesifikasi
Mesin : AMC 242 4.0 Liter
Exhaust : Clifford Performance
Gearbox : Toyota Prado 5 Speed Manual
Transfercase : OEM Toyota Prado
Gardan : Toyota VX80
Breather Gardan : K&N
Locker : Eaton ELocker
Per : King Shock
Shockbreaker : RaceRunner
Link Arm : 4 Link Arm Custom
Sway Bar : Currie Enterprises
Steering System : PSC Full Hydraulic Single Ended
Pelek : Beadlock
Ban : Simex Extreme Trekker 35”
Lampu Sorot : LED Bar & LED Light
Bumper : Custom FadWorks
Rollcage : Custom FadWorks
Body Work : Custom FadWorks
Tangki : Custom FadWorks
Winch : Warn 8274 with Miyogi4x4 Double Motor
Warn 9.5xp (belakang)
Bengkel : FadWorks, Bandung
ProRock Engineering, Solo