Event Meratus Expedition II 2017 Barabai-Batulicin, Pemanasan Berat

Rindra - Senin, 12 Juni 2017 | 14:50 WIB

(Rindra - )

“Ini handicap pertama saja sudah harus turun dan naik sedalam 50 meter,” ucap H.Gian dari team Bekantan

Pagi hari di hari ketiga, team Elang Borneo dan Kancil lebih dahulu bangun, memantau kondisi trek yang hancur semalam. “Kalau tidak bikin jalur baru, bakal buang waktu dan tenaga,” ucap H. Bahrani asal Kalimantan Selatan.

Suasana pagi hari itu terlihat berbeda, kedua team tersebut diikuti team lainnya yang belum menyeberang, bergotong-royong buat jembatan dan jalur baru. Berbekal gergaji mesin, dibuatlah jembatan sederhana. Juga cangkul untuk melandaikan sedikit dinding handicap V. Terlihat kompak, mantap!

Kedua team bergotong-royong buat jembatan dan jalur baru

Gotong-royong pun membuahkan hasil. “Memang handicap V jadi lebih curam dan terjal, tapi tidak sedalam sebelumnya. Hanya butuh ditahan winch saat turun, agar jembatan dan jalur tidak mudah hancur,” ucap Wahyu Lamban dari team Kancil.

Hanya butuh ditahan winch saat turun, agar jembatan dan jalur tidak mudah hancur

“Satu mobil lewat hanya butuh waktu paling tidak 3 menit. Coba kalau jalur sebelumnya, paling cepat saja satu jam,” ucap M.Basri driver kendaraan Media 2 setelah melewati handicap.

Lepas handicap tersebut, masih ada beberapa handicap V lagi. Namun bisa dilalui tanpa kendala dan recovery yang lama. Siang hari, saya yang tergabung di kendaraan Media 2 sudah sampai di lokasi BC 2, dan melipir sedikit ke daerah Mantuyan untuk isi bahan bakar.

kondisi lumpur makin parah!

Di sini kami mendapat saran rombongan Media untuk tidak masuk trek, dan melambung menuju lokasi BC 3 di Kantor Camat Pamukan, Sengayam, Kalsel. Agar tidak terjebak kembali di dalam trek. Pun kami putuskan untuk melambung keluar dari trek menuju Sengayam lewat aspal.

Tapi niat kepingin cepat, justru malah disambut rute jalan aspal yang jauh. Seharusnya hanya sekitar 60 kilometer menuju Sengayam lewat trek off-road, tapi kami harus melambung 300 kilometer lebih untuk sampai di sana.

wah ada bazar nih..?

“Gara-gara GPS, jadi harus on-road 12 jam dan sampai masuk daerah Kalimantan Timur segala,” cengir Basri.

Dan menurut info, trek menuju Sengayam memang berat. Karena hujan turun lebat pada hari ketiga. Banyak kendaraan peserta terseok-seok berusaha sampai BC 3. Bahkan ada dua kendaraan milik Alpian Piuk dan Andry terguling keluar jalur.

Banyak kendaraan peserta terseok-seok berusaha sampai BC 3

Keduanya mendapatkan bantuan dari peserta serta panitia, dan bisa melanjutkan terus trek MEX II 2017 lainnya.

Tiba di Sengayam baru ada 20 kendaraan yang bisa keluar tepat waktu. “Di dalam masih ada 70 kendaraan lagi, dan sedang berusaha keluar.

Besok kita akan tunggu di sini satu hari, sampai semua peserta keluar dari trek pertama,” ucap Syamsir Alam.

Hari ke empat, semua peserta pun bisa keluar dari trek. Pemanasan cukup, giliran trek sebenarnya!. Rindra Pradipta