Utilitas, Suspensi Independent. Mengenal Suspensi ‘Bersayap’

Rindra - Jumat, 14 Juli 2017 | 14:54 WIB

(Rindra - )

JIP - Sejak puluhan tahun silam, sistem suspensi independen kerap dipergunakan untuk kebutuhan kendaraan komersil.

Terutama untuk suspensi bagian depan, dan dikenal dengan istilah IFS (Independent Front Suspension).

Alasannya, untuk mengutamakan handling yang lebih mantap.

Namun pada dunia off-road, sistem IFS ini baru banyak dipergunakan pada produksi kendaraan 4x4 menjelang sekitar tahun 2000-an.

“Dulu kendaraan 4x4 lebih mengutamakan pakai gardan solid karena alasan durabilitas, tapi seiring perkembangan zaman, IFS mulai mendominasi di kendaraan 4x4,” ucap Leo Firmanto salah satu pakar kendaraan 4x4.

Karena kebutuhan penggunaan aspal lebih diutamakan ketimbang kebutuhan off-road.

Sayap IFS yang sudah menggunakan pillowball

Tidak dipungkiri, kalau IFS sebenarnya punya kelemahan kalau dipakai di trek off-road yang ekstrem.

“Dengan sistem lebih kompleks karena banyak komponen yang bergerak, membuat kaki-kaki lebih lemah.

Tapi kelebihannya, untuk handling akan jauh lebih mantap,” ucap Dana Karya, pemilik bengkel suspensi ternama di Jakarta.

Sebenarnya kalau kita tahu cara kerja dan kelemahan IFS, pasti kendala tersebut bisa diatasi.