Bahan bodi dari pelat besi ini lebih efisien dalam produksi massalnya, lebih cepat perakitannya, lebih kuat, lebih mudah dipelihara dan lebih aman dibandingkan dengan bodi kayu.
Melalui bodi inilah, Willys Station Wagon menancapkan pengaruh lainnya dalam industri otomotif. Yakni dengan menjadikan bodinya sebagai standar bagi kendaraan lain.
Willys mengepakkan sayap bisnisnya salah satunya dengan cara joint venture, menjual lisensi ataupun menjual produknya secara knock down kit.
Willys Station Wagon memiliki bentuk bodi yang unik dengan ciri bodi berbalok lengkap dengan alur garisnya.
Mitsubishi tercatat sebagai pengguna lisensi bodi milik Willys sejak tahun 1950-an, namun ciri bodi Willys Station Wagon tidak hilang dari tubuh Mitsubishi Jeep Station Wagon.
Sementara kisah lainnya datang dari Brazilia, antara Willys dan Ford menandatangi kontrak kerjasama joint venture pada 1950-an. Hasilnya Willys meminjamkan bodi Station Wagonnya sebagai sakaguru bagi sosok Ford Rural.
Uniknya, sosok Ford Rural ini kemudian lebih populer dibandingkan Willys itu sendiri. Rural akhirnya berhenti diproduksi pada tahun 1977.
Belakang Toyota menyusul menggunakan bodi Willys Station Wagon ini. Ketika pabrikan Jepang tersebut meluncurkan produk Land Crusier station wagon yang kita kenal sebagai Kayami.
Walau tidak sepenuhnya mengasup dari Willys, namun ciri khas Willys tetaplah kentara.
Sebanyak 300.000 unit Willys Station Wagon telah diproduksi dari tahun awal hingga akhirnya. Namun perlu diingat, bahwa angka itu merupakan hitungan dari produksi Willys Overland saja, bukan dari pabrikan di luar Amerika.