Tak hanya itu ia pun menginginkan tunggangannya ini menggunakan ban dengan ukuran besar, dan mumpuni untuk light to medium off-road.
Girboks 4 speed matik bawaan asli tetap dipertahankan. Semula proses perubahan menjadi 4x4 akan menggunakan transfercase bawaan Grand Vitara ex luar negeri. Namun rencana tersebut urung karena yang diincar ternyata transfercase fulltime.
Pilihan kemudian jatuh pada transfercase part-time milik Vitara V6 yang memiliki kedekatan dengan t-case full time tersebut.
Transfercse part-time milik Vitara V6 di upgrade dengan menambahkan rasio gir super low pada posisi low range.
Rasio melonjak dari 2.51 : menjadi 4.24 : 1. Dengan demikian Vitara ini dengan mudah merayap pada medan yang terjal.
Sementara aktivasi 4x4 menggunakan sistem switch elektrik.
Samsir sadar jika risiko kegagalan selalu ada, namun pria kelahiran Yogyakarta ini membulatkan tekad untuk wujudkan impiannya.
Beruntung ia mendapatkan bengkel yang mengerti dan mau melakukan serangkaian ‘kegilaan’ engineering pada SUV ini.
“Sebagai pebengkel ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan,” ujar Edward Adinata dari Raser Workshop yang dipasrahi pekerjaan ini.
Butuh 30 bulan untuk menyelesaikan apa yang diangan-angankan Samsir. “Untuk mewujudkannya butuh semangat Bushido… tapi lantaran saya orang Jawa dan modifikasinya dilakukan di pulau Jawa, maka inilah SUV ini bagai perwujudan Bushido dari Pulau Jawa,” kekehnya menutup obrolan. Suryo Sudjatmiko / Kodjang
Special Tribute:
Almarhum Ery Rahma Candra yang turut meletakkan dasar dan ide modifikasi