Berkat pengorbanan materiil dan juga spiritual, jadilah Bushido dari Jawa

Kamis, 3 Agustus 2017 | 22:02 WIB

JIP - Bushido berasal dari nilai-nilai moral samurai, paling sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan.

Secara garis besar Bushido ditandai dengan 7 unsur yakni, kesungguhan, keberanian, Kebajikan, Kejujuran, penghargaan, kehormatan dan kesetiaan

. Melalui semangat seperti inilah lahir sebuah modifikasi yang menggunakan Suzuki Grand Vitara sebagai ‘kanvas’nya.

Bushido dari Jawa
Tampak belakang Bushido

Kecintaan Nur Samsir pada merek Suzuki sudah terpatri cukup dalam, sehingga chief engineer perkapalan ini pun ingin memiliki sebuah masterpiece yang dibangun di atas SUV kasta teratas yang dimiliki Suzuki.

Tak salah jika pilihannya jatuh pada sosok Grand Vitara 2.4 liter.

Suami dari Jenna Kiat ini menginginkan SUV masterpiecenya berpenggerak 4x4 dengan spesifikasi superior.

“Tidak sekadar modifikasi, namun lebih dari itu. Sebagai seorang engineer menjadikan Grand Vitara matik berpenggerak 4x4 dan memiliki spek off-road yang lumayan, namun tetap nyaman, bukanlah suatu yang mustahil.

Semua sifatnya mekanikal jadi kemungkinan untuk diwujudkan cukup besar,” tutur ayah dari 3 anak ini.

Mesin 4 silinder 2.4 liter tidak banyak diutak atik. Untuk mendongkrak torsi, cukup diganjal dengan throttle body spacer lansiran Raser. Torsi pun terkoreksi menjadi lebih besar di putaran mesin rendah.

Namun Samsir pun sadar, bahwa untuk mewujudkannya bukan perkara mudah. Untuk menjadikannya sebagai 4WD bisa saja mencomot perangkat 4x4 lengkap dari kendaraan sejenis yang beredar di luar negeri.

Namun ia bersikeras menggunakan t-case milik Vitara V6 lawas karena merupakan t-case part-time dan bisa diupgrade gigi L-rangenya dengan perbandingan rasio yang sangat ekstrim.

Tak hanya itu ia pun menginginkan tunggangannya ini menggunakan ban dengan ukuran besar, dan mumpuni untuk light to medium off-road.

Girboks 4 speed matik bawaan asli tetap dipertahankan. Semula proses perubahan menjadi 4x4 akan menggunakan transfercase bawaan Grand Vitara ex luar negeri. Namun rencana tersebut urung karena yang diincar ternyata transfercase fulltime.

Pilihan kemudian jatuh pada transfercase part-time  milik Vitara V6 yang memiliki kedekatan dengan t-case full time tersebut.

Girboks 4 speed matik bawaan asli tetap dipertahankan.
Suspensi depan menjadi bagian yang paling banyak dioprek. Tak hanya mengawinkan bonggol gardan custom dari gardan Vitara V6 lengkap dengan final girnya, namun juga mengakomodir ban 34 inci, maka bagian swing arm kiri dan kanan dilebarkan.
Sementara as roda depan menggunakan milik Vitara. Suspensi belakang mengikuti pola ketinggian dari suspensi depan.

Transfercse part-time milik Vitara V6 di upgrade dengan menambahkan rasio gir super low pada posisi low range.

Rasio melonjak dari 2.51 : menjadi 4.24 : 1. Dengan demikian Vitara ini dengan mudah merayap pada medan yang terjal.

Sementara aktivasi 4x4 menggunakan sistem switch elektrik. 

Pelek berdiameter 18 inci dikolaborasikan dengan ban lansiran Toyo ukuran 285x70/18. Dengan demikian, total diameternya adalah 34 inci. Sejauh ini, inilah lingkar ban terbesar yang bisa ditemukan pada sosok Grand Vitara di Indonesia.
Bumper custom bagian depan menggunakan konstruksi pipa yang dibalut pelat besi.
Sebuah winch elektrik ditempatkan di moncong. Sedangkan bumper belakang sepenuhnya terbuat dari pelat besi, dan dipergunakan sebagai tambatan tire hanger.

Samsir sadar jika risiko kegagalan selalu ada, namun pria kelahiran Yogyakarta ini membulatkan tekad untuk wujudkan impiannya.

Beruntung ia mendapatkan bengkel yang mengerti dan mau melakukan serangkaian ‘kegilaan’ engineering pada SUV ini.

“Sebagai pebengkel ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan,” ujar Edward Adinata dari Raser Workshop yang dipasrahi pekerjaan ini.

Butuh 30 bulan untuk menyelesaikan apa yang diangan-angankan Samsir. “Untuk mewujudkannya butuh semangat Bushido… tapi lantaran saya orang Jawa dan modifikasinya dilakukan di pulau Jawa, maka inilah SUV ini bagai perwujudan Bushido dari Pulau Jawa,” kekehnya menutup obrolan. Suryo Sudjatmiko / Kodjang

Special Tribute:
Almarhum Ery Rahma Candra yang turut meletakkan dasar dan ide modifikasi