Ngepush Jantung Tua

Rabu, 13 September 2017 | 15:01 WIB

JIP - Mesin diesel sering dikatakan ekonomis dalam operasionalnya, dan lebih bersahabat dengan lingkungan.

Namun, mesin diesel lawas pun dicap terlalu loyo dibandingkan mesin bensin.

Walau kemudian performa mesin diesel ini jadi layak dipertimbangkan setelah dilengkapi teknologi commonrail terkini.

Di sisi lain, kendaraan jip dan SUV yang menggunakan mesin diesel pra-commonrail masih menjadi incaran.

Dan masih banyak pula yang beroperasi, baik bekerja ataupun main tanah.

Sebut saja Daihatsu Taft, Chevrolet Trooper, Mitsubishi Pajero lawas,

Land Rover Defender lawas, Land Cruiser BJ40 dan beberapa merek dan jenis lainnya.

Apakah jip dan SUV bermesin diesel lawas itu harus menderita kurang tenaga lantaran tanpa commonrail? Tidak juga.

“Sebenarnya mesin-mesin lawas tersebut masih bisa dipush performanya,“ tutur Reizy Viraldi dari XC Trial.

“Namun jangan lantas disamakan dengan commonrail ya ....perbandingannya jadi enggak apple to apple nantinya,” sahut pria yang banyak bergelut dengan mesin

diesel ini.

Filter bahan bakar dan udara menjadi prioritas utama dan merupakan kunci penentu keberhasilan upgrade mesin

Teknologinya jauh berbeda, dan commonrail sudah pasti menggunakan turbocharger yang tak selalu ada di diesel lama.

Jangan kuatir, tanpa turbo pun, diesel lawas masih bisa dioptimalkan. “Bahkan, kita tidak menyinggung otak-atik mesin dengan pemasangan turbo,

namun oprekan non turbo yang relatif sederhana, tapi khasiatnya cukup signifikan,” jelas pria berbadan gempal ini.

Merupakan suatu kebetulan jika Taft GT dipilih sebagai kendaraan media oprekan.

“Kita mengambil contoh mesin DL non turbo, namun yang kita lakukan pada mesin ini bisa dijadikan patokan pada mesin diesel lawas lainnya.

Tentunya disesuaikan dengan kondisi dan spesifikasi mesin yang akan dioprek-oprek,” jelas pria ramah ini.

Filter bahan bakar dan udara menjadi prioritas utama dan merupakan kunci penentu keberhasilan upgrade mesin

Dalam hal ini, Reizy akan berbagi ilmu mengoptimalkan mesin diesel lawas yang akan dibagi dalam beberapa tingkat penggunaan.

Namun menurutnya, upgrade optimalisasi dengan spesifikasi standar menjadi pondasi utama, sebelum melangkah pada level lain.

“Jika dasarnya benar, maka langkah ke depannya sudah lebih mudah dan tepat,” jelasnya.

  1. Penggantian filter

Penggantian filter yang berhubungan dengan kinerja mesin. Penggantian meliputi filter udara,

supaya aliran udara menjadi lebih lancar dan juga bersih. Hal ini berguna pada asupan udara dalam ruang bakar.

Filter bawaan standar sudah cukup baik, namun jika ingin hasil yang lebih baik, bisa ditingkatkan dengan filter aftermarket

seperti K&N dengan spesifikasi sesuai dengan mesin yang dimiliki.

Kondisi nosel lokal banyak yang cacat lantaran tergerus air dan belerang yang terkandung pada solar.

Penggantian filter solar menyusul berikutnya. Penggantian ini dilakukan supaya aliran bahan bakar menjadi lebih bersih dan lancar.

Dengan demikian, asupan mesin menjadi lebih baik dan lancar.

Efeknya mesin bekerja penuh sesuai dengan porsi standarnya tanpa dibebani hambatan pada aliran udara maupun fuel linenya.

Efeknya, mesin menjadi lebih lebih responsif dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.    

  1. Mengganti nosel solar

Masalah pada nosel di mesin diesel, terutama lokal, banyak terjadi karena kualitas bahan bakar yang kurang baik.

Biasanya solar lokal memiliki kadar sulfur dan air yang tinggi. Dua hal inilah yang kemudian merusak nosel.

Akibatnya, banyak nosel yang bonyok pada ujung-ujungnya. Kondisi seperti ini membuat tekanan nosel berbeda satu dengan lainnya,

dan juga mengakibatkan kurang sempurnanya pengkabutan dalam ruang bakar.

Ukuran gap atau celah pada klep diatur sesuai dengan kebutuhan.

Reizy menyarankan untuk menggunalan nosel baru.

Akan tetapi, apabila kondisi nosel masih cukup baik dan bisa dibersihkan, maka nosel lama boleh dilibatkan kembali.

Kemudian dilanjutkan lagi dengan penyetelan tekanan pada nosel,

dibidik maksimal 20% lebih besar dibandingkan kondisi standarnya. Dalam hal ini,

Taft dengan mesin DL berada di angka 105 bar. Untuk merek lain, silakan diubah dari ukuran standarnya dengan kenaikan maksimal 20%.

  1. Celah klep

Langkah selanjutnya dengan melakukan penyetelan gap atau celah klep.

Pada mesin DL gap standar dipatok pada angka 0,25 mm, baik pada katup in ataupun exnya.

Hal ini diubah menjadi 0,20 mm untuk in dan 0,18 untuk exnya. Atau dalam rumusan sederhananya,

mesin diesel lain bisa mengikuti dengan ukuran gap 10-20% lebih kecil.

Tekanan pada fuel pressure disetel dengan cara menggeser derajat pada pompa bahan bakarnya. (lubang dan garis yang ditandai dengan panah merah)

4. Pompa injektor

Volume bahan bakar ditambah dengan melakukan penyetelan di pompa solar, diputar maksimal 45° pada leveler dan timing dimajukan 1°.

Tujuannya supaya volume bahan bakar yang diminta mesin selalu memadai.

Berapa pun volume bahan bakar yang diminta ruang bakar, dapat dipenuhi oleh injektor sebagai media pemasok bahan bakar.

Teorinya, jika kebutuhan ruang bakan dengan cepat dapat dipenuhi, maka performa mesin pun akan meningkat,

begitu pun diikuti dengan efisiensi penggunaan bahan bakar. Suryo Sudjatmiko

 

Long trip dan mengejar torsi

Oprekan mesin di atas bisa pula dikembangkan pada level yang lebih spesifik. 

Dalam hal ini difokuskan bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan panjang alias long trip.

Pada kondisi sepereti ini, dibutuhkan napas panjang pada mesin, sehingga tenaga mesin lebih merata dan juga menambah tenaga,

terutama di putaran menengah ke atas.

Oprekan yang dilakukan hampir sama dengan yang dilakukan pada tahap optimalisasi mesin.

Langkah 1 hingga 2 sama. Perbedaannya ada pada langkah penyetelan klep.

Di mana ukuran celah (gap) pada klep disetel pada 0,20 mm (in) dan 0,30 mm (ex).

Untuk mesin non Daihatsu, ukuran gapnya bisa dikalkulasi ulang dengan 10-20% lebih lebar dibandingakan bawaan kendaraan.

Setingan injektor pump sama dengan yang dilakukan pada tahap optimalisasi, namun tekanan bahan bakar (fuel pressure) ditambah.

Dengan demikian aliran solar ke ruang bakar tidak tekor, ataupun terhambat untuk tiap volumetrik yang diinginkan oleh mesin.  

Sedangkan jika menginginkan torsi kendaraan menjadi lebih besar, silakan melakukan langkah awal yang sama.

Akan tetapi untuk nosel standar, khususnya Daihatsu Taft bisa diganti dengan nosel milik mesin Toyota 13B yang mampu diberi tekanan 140-155 bar.

Bandingkan dengan tekanan nosel asli Taft yang hanya bermain di angka 105 bar saja. Sedangkan untuk mesin non Daihatsu,

bisa dilakukan dengan mengganti nosel dengan tekanan antara 40-45% lebih besar dari bawaan asli. Untuk fuel presure,

tekanannya dinaikkan dengan cara digeser sebanyak 1,5 – 2 mm.

Thanks to :

XC-Trial

Telp : 081905973039 / 081310226772