Kadek hari ini menjadi yang tercepat mendahului para jawara di motoclass.
Bangga dengan pencapaian Kadek, tim tak henti-henti memujinya.
Rudy bahkan terus menerus mengatakan bahwa menjadi yang tercepat dalam Leg5 menjelaskan tingkat skill Kadek yang luar biasa.
Sedangkan dikelas mobil, lagi-lagi tim Indonesia dilanda masalah pada kendaraanya.
Isuzu D-Max tahun 2006 yang digunakan harus diperbaiki di service point. Terdengar suara kasar dari mobil team Indonesia.
Sambil mempersiapkan diri melanjutkan SS5, Lody menjelaskan bahwa penggerak depannya lagi-lagi tidak berfungsi
sementara ia harus melalui lumpur yang tebal. “Memang beberapa kali kami sempat melakukan winching,
karena beberapa obstacle harus dilalui dengan penggerak 4x4,” jelas Lody.
Memang disetiap kendaraan peserta AXCR sudah mempersiapkan winch tersebut.
Dengan bracket winch portable, sehingga bisa lepas pasang dengan mudah.
“Semua peserta selalu bawa winch saat pertandingan yang disimpan di dalam kabin mobil balapnya.
Perlu diakui, beberapa medannya cukup ekstrem memang untuk kategori rally, sehingga kita butuh winch bahkan sandladder,” ucap Memen.
Lody mencoba memotivasi tim, dengan mengatakan bahwa lintasan berikutnya tidak seberat sebelumnya.
Memen sepakat dan tak ingin kehilangan waktu banyak, langsung saja mobilnya ia bawa kembali ke lintasan.
Pada Leg ini Lody/Memen harus puas finish pada urutan 21.
Leg6 (Final Leg), Pak Chong - Ayutthaya, total jarak 288km
Kadek berteriak keras saat memasuki pos finish. Ia terlihat lepas, lega.
Beban yang beberapa hari ini terpapar di wajahnya, sudah sirna.
Dia menyelesaikan SS6 dalam waktu 1 jam 22 menit 24 detik. Waktunya adalah yang tercepat keempat.
Sementara itu, sang juara bertahan Jakrit Chawtale dari Thailand belum dapat menjadi yang tercepat karena direbut oleh Yoshio Ikemachi dari Jepang.
Kadek benar-benar sedang habis-habisan dengan rider satu peringkat di atasnya,
Pruchayar Chaiyasothi, rider tuan rumah yang selisih waktunya dekat sekali dengannya.
Kemungkinan untuk mengejarnya masih terbuka lebar. Benar saja, semua usaha dan strateginya yang ia curahkan berbuah manis.
Dari keseluruhan SS, Kadek menjadi peringkat 5 di tahun ini.
Pencapaian yang jauh lebih baik dari tahun lalu dan lebih baik pula dari target yang ditetapkan tim kepadanya.
Selang 30 menit kemudian tampak Rudy Poa memasuki pos finish SS6. Dengan tetap tersenyum,
ia mengatakan bahwa apapun hasilnya, ia telah berhasil menyelesaikan keseluruhan rute.
Ia mengakui reli kali ini sangat menantang kerena kendala yang terus dihadapinya dari hari ke hari.
Rudy terlalu tenang untuk dapat mengatakan bahwa semua ini adalah masalah, ia melihatnya sebagai tantangan.
Tapi diakuinya bahwa fokus persiapannya tahun ini lebih kepada motornya dan di situ lah letak kesalahannya.
Ia sedikit mengabaikan perlengkapan motornya, yang kali ini membuatnya repot.
Hasil akhir, Rudy menempati urutan 9 dan ia bahagia sekali karena sesuai target yang ditetapkan oleh tim.
Satu jam setelah Rudy, Lody Natasha yang berpasangan dengan Memen Harianto di Autoclass menembus garis finish.
Cukup mengagetkan karena meski startnya tidak pada urutan awal mereka berhasil melejit naik, dan finish pada urutan 9.
Hari ini Lody dan Memen sama sekali tidak mengalami kendala pada kendaraannya.
Beruntung karena hari ini yang masalah datang ke kendaraan service mereka.
Mereka pun puas dengan hasil yang dicapainya, karena sejak awal hanya menargetkan finish seluruh SS.
Target ini yang paling realistis setelah mempertimbangkan kondisi kendaraannya.
Secara keseluruhan dari 6 Leg, Lody dan Memen berada pada urutan 18.
Suatu pencapaian yang cukup baik untuk pendatang baru di reli ini.
Selamat tinggal Thailand. Tim akan kembali ke Tanah Air dengan segala pengalaman dan rasa bangga yang didapatnya.
Semoga semua perjuangan yang dilakukan oleh tim dapat menjadi kado kecil untuk Indonesia yang baru saja merayakan hari kelahirannya.
Hasil Pertandingan
10 besar untuk Motoclass: 1. Jakkrit Chawtale (Tha), 2. Yoshio Ikemachi (Jap), 3. Tadao Ezure (Jap), 4. Chattai Phruetisan (Tha), 5. Kadek Ramayadi (Ina), 6. Pruchayar Chaiyshoti (Tha), 7. Sumaete Trakulchai (Tha), 8. Morihisa Matsumoto, 9. Rudy Poa (Ina), 10. Eji Sugiyama (Jap).
10 besar untuk Autoclass: 1. Nuthaphon Angritthhanon (Tha), 2. Tadamitsu Nihori (Jap), 3. Jaras Jeangkamolkulcha (Tha), 4. Wichawat Chotirave (Tha), 5. Wangwirot Palawat (Tha), 6. Takuma Aoki (Jap), 7. Paitoon Thammasirikul (Tha), 8. Kenjiro Shinozuka (Jap), 9. Sinoppong Trirat (Tha), 10. Tomonori Noto (Jap). Rindra P / Tim Furukawa Battery Indonesia / Dok. AXCR