JIP.CO.ID – Saat mengaplikasi pelek berdiameter besar, pastinya harus menyesuaikan mur roda (lug nut).
Meski baut atau mur roda bukan 100% sebagai titik tumpu kendaraan, perannya dalam mencengkeram roda ke mobil patut diperhitungkan.
Dari bentuk bidang kontaknya ke pelek, mur roda terbagi menjadi tiga jenis: tapper seat, spherical seat, dan flat seat.
Umumnya pabrikan mobil memilih lug nut tipe tapper seat atau model tirus lantaran diameter centre bore di pelek standar telah sesuai dengan hub roda di mobil.
Jadi pelek dapat menempel sempurna karena tidak memiliki celah di antara centre bore dan hub.
(BACA JUGA: Legenda Mesin Suzuki F10A, Jantung Andalan Jimny, Carry Sampai Wuling)
Tipe ini masih terbagi dua berdasarkan lebar sudut tirusnya.
Untuk pelek aftermarket, sebaiknya pilih dengan bidang tirus seluas mungkin.
Pasalnya, pelek aftermarket biasanya memiliki diameter centre bore lebih besar dari pelek standar agar bisa diterapkan di beragam merek dan tipe kendaraan.
Kondisi ini tentu membuat beban di baut roda meningkat drastis.
Untuk itu diperlukan mur yang memiliki bidang kontak dengan pelek seluas mungkin.
Apalagi biasanya lubang baut pelek aftermarket pun dibuat lebih besar dari standar sehingga masih menyisakan celah antara baut dengan lubang baut di pelek.
(BACA JUGA: Galeri Foto Suzuki Jimny LJ80 Kayu)
Celah inilah yang perlu ditutupi oleh mur yang memiliki sudut tirus (tapper seat) agar pelek tidak bergerak ketika mendapat beban dan berputar.
Sementara tipe flat seat (dudukan rata) memiliki tingkat kepresisian yang tinggi lantaran bidang sentuh antara pelek dan roda yang begitu luas.
Kemudian, meski jarang ditemui, mur dengan dudukan model bola (spherical seat) juga menjadi salah satu pilihan pada mur roda.
Bentuknya yang membuat membuat mur dapat menekan pelek dengan sempurna.
Mana yang paling tepat, tentu perlu disesuaikan dengan bentuk lubang baut di pelek aftermarket yang Anda pakai.
Prinsipnya, ciptakan bidang kontak mur seluas mungkin pelek agar bisa mengikat roda dengan kuat.