JIP.CO.ID - Martin mengaku tidak ada misi khusus dalam setiap ekspedisi yang ia tempuh, yang ia cari hanya satu yaitu ingin tahu terhadap budaya, suku, adat istiadat, karakter dan kearifan lokal masyarakat setempat.
"Yang ingin saya rasakan adalah kesan saat berinteraksi langsung dengan mereka. Menurutku itulah yang menjadi kepuasan secara personal dan memperluas sudut pandang saya. To get a picture of my own!," cetus Martin.
Dengan semangat berapi api Martin terus menjelaskan.
"Selepas melewati perbatasan negara saya mereset hal-hal yang sudah saya lalui, mengosongkan pikiran dan memberi kesempatan pada diri saya untuk bisa berbaur dengan masyarakat lokal tanpa berkespektasi apapun. Kuncinya adalah open mind," kata Martin.
(BACA JUGA: Tips Modifikasi Kopling Suzuki Jimny Buat Off-Road)
Martin tak menutup kemungkinan berkunjung lagi ke negara yang sudah ia lewati.
Dalam kurun waktu hampir 2 tahun, 27 negara sudah ia jelajahi.
Baginya waktu bukanlah persoalan, ia membebaskan diri, meski tetap punya rencana ia tak terbatas waktu kapan harus beranjak ke negara lain.
"Terkadang di satu kota saya bisa tinggal 2-3 bulan, waktu saya fleksibel. Somehow i need my self to calm down, to recharge my personal battery, to get my mind free again," jelasnya.