“Masalah bagi kendaraan ekspedisi adalah ketersediaan ruang. Katana Long ini memiliki ruang ekstra lebih besar dibanding sejawatnya yang ber-wheelbase pendek. Sehingga memungkinkan untuk mengatur ulang ruangannya,” ungkap Leo.
“Dalam menempuh perjalanan panjang, awak kendaraan haruslah dapat duduk nyaman. Maka personel pun dibatasi hanya 3 orang. Sedangkan sisa ruang yang ada, ditata untuk perbekalan, pakaian, sparepart dan peralatan,” lanjut pria gondrong bertubuh subur ini.
(BACA JUGA: Dapet Jimny Ini, Rasanya Kaya Disambar Petir Di Siang Bolong)
“Penataan barang jadi kunci utamanya. Barang dengan bobot berat diletakkan di bagian bawah, yang lebih ringan di atasnya. Tapi jangan lupa juga untuk mengklasifikasi tiap-tiap jenis barang tersebut. Bawaan yang sering dipakai ditaruh yang paling mudah diambil,” wanti Leo.
Roofrack sebisa mungkin jadi tempat barang-barang dengan bobot ringan.
Mesin F10A dengan kapasitas 970 cc tetap jadi dapur pacu sang Jimny.
Spesifikasi bawaan pabrik menjadi batasan dalam optimalisasi mesin.
Segala peranti yang sifatnya membebani kinerja mesin, seperti power steering dibebastugaskan.
(BACA JUGA: Produk Baru Untuk Jip Mania)