Contoh kasus buat bayangan, saat kepingin ganti ban dengan diameter lebih besar.
Secara instan tampilan mobil jip pasti lebih ganteng dan menambah kemampuan di trek off-road.
Namun jika dicermati lebih dalam, ada juga yang harus diperhatikan.
Menggunakan ban lebih besar, bahkan masih dalam perkiraan toleransi kemampuan drivetrain, sedikit banyak akan mempengaruhi performa jip.
(BACA JUGA: Akibat Budget Minim, Ganti Ban Depan Atau Belakang Lebih Dulu?)
Contohnya begini, Taruhlah punya Jimny standar, yang ingin menggunakan ban kasar 30-31 inci, yang harga normalnya berkisar Rp 1 juta per buah.
Sekilas, hanya mengeluarkan Rp 5 juta termasuk ban serep, plus ongkos pasangnya.
Namun, ketika dipasang, timbul masalah lain. Jimny-nya kurang tinggi, sehingga butuh penyesuaian suspensi agar ban gak mentok ketika diajak manuver.
Paling gampang, upgrade per daun, serta pasang anting per.
Langkah ini, minimal mengeluarkan ongkos tambahan Rp 1 juta lagi, belum termasuk sokbreker.
Bila menggunakan per baru yang branded, bisa dipastikan angka itu melonjak hingga 3 kali lipat.
Celakanya, ketika digunakan, sokbreker kerap minta ikutan diganti.
Maklum, langkah suspensi berubah, dan kerjanya tak lagi optimal untuk beban segitu.
(BACA JUGA: Kenalin Nih, Transmisi Otomatis Tertua Yang Dipakai General Motors)
Siapkan dana lagi minimal Rp 1,5 juta.
Kelar semuanya, Jimny pun berdiri gagah dengan ban kasarnya, dan siap menggaruk lumpur sejadi-jadinya.
Tapi itu baru tampilannya. He..he..