Ritual Ganti Oli Girboks Matik

Nabiel Giebran El Rizani - Rabu, 30 Mei 2018 | 20:30 WIB

Transmisi otomatis (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Transmisi otomatis, sudah bukan lagi monopoli kendaraan on-road.

Juga banyak kendaraan 4x4 yang menggunakan transmisi pintar ini, termasuk di Indonesia.

Bahkan belakang ini, kendaraan 4x4 dan SUV matik muncul sebagai primadona yang banyak dilirik kenyamanan dan kepraktisanlah yang menjadi pemicu.

Di Indonesia, girboks matik merupakan sesuatu yang relatif baru.

Tidak sedikit yang kurang paham mengenai perlakuan dan watak girboks matik ini.

(BACA JUGA: Karena Hal Ini Membuat Nissan Terra Calon Jagoan Off-Road)

Manual book bisa dijadikan acuan, namun terdapat beberapa perilaku yang tidak tercantum dalam buku, dan sering kali dilakukan.

Pemeriksaan secara periodik wajib dilakukan. kondisi dan volume oli bisa dijadikan tanda patokan kondisi oli matik.
Sesuatu yang mungkin saja terjadi dan baru kita ketahui, setelah merasakan sesuatu yang tidak semestinya pada girboks matik kita.

Girboks matik memang memiliki biaya perbaikan yang lebih tinggi dibandingkan girbok manual, namun jika benar-benar mendapat perawatan yang tepat, maka boleh dikatakan girbok pintar ini cukup awet.

Girboks matik konvensional menggunakan fluida atau cairan yang kita sebut sebagai automatic transmision  fluid (ATF).

Berbeda dengan girbok manual yang sepenuhnya berfungsi sebagai pelumas, oli transmisi matik memiliki tugas lebih kompleks yang sepenuhnya mempengaruhi kinerja girbok.

Fungsi ATF tak lain adalah untuk:

1.Memindahkan momen puntir pada torque converter.

2.Mengatur hydraulic control system, termasuk kerja kopling pada transmisi otomatis

3.Melumasi planetary gear dan bagian lain yang bergerak.

4.Sebagai pendingin unit girboks

Dengan segudang fungsinya, maka penting kiranya kita perhatikan kualitas oli transmisi tersebut dengan melakukan ritual penggantian oli secara berkala.

Penambahan oli matik sebenarnya bukan hal yang wajar terjadi. Namun bisa saja terjadi karena tingkat penguapan yang tinggi dan juga terjadi kebocoran. Tambahkan oli sesuai kebutuhan.
Pabrik kendaraan biasanya menyarankan untuk melakukan penggantian setiap 50.000 bahkan 80.000 km.

Perlu dipahami bahwa pada kendaraan yang sudah mulai berumur, patokan tersebut tidak selalu bisa dijadikan pedoman.

(BACA JUGA: Inilah Keunggulan Nissan Terra Dibanding Rival)

Faktor usia, iklim dan kondisi jalan raya khususnya di Indonesia, menjadikan masa pakai umur oli transmisi menjadi lebih pendek.

Perhatikan jadwal penggantian oli. Paling gampang adalah memadukan dua cara, yakni memeriksa kondisi oli pada deep stick dan jarak tempuh
Secara umum tempo penggantiannya adalah setiap 10.000 km atau setiap 2x tiap penggantian oli mesin, terdengar ekstrem memang.

Dengan ritual tersebut, SUV matik anda akan terjamin performa girboknya dan awet dalam penggunaannya.

Selain melakukan penggantian rutin oli transmisi, rutinlah melakukan pengecekan melalui dipstik untuk mengetahui volume dan kualitas oli.