Jip.co.id - Jika Anda memiliki kendaraan off-road adventure atau ekspedisi tentu saja harus memiliki suplai listrik yang besar karena untuk melewati trek berat dan perjalanan panjang.
Alasannya, banyak perangkat yang digunakan membutuhkan daya listrik besar.
Perangkat seperti winch, lampu sorot, inverter, hingga coolbox, kerap ditemui di dalam kendaraan off-road semacam ini.
Semuanya menggunakan listrik yang dihasilkan alternator.
Terpenting listrik yang diperlukan bisa digunakan secara maksimal, semua perangkat pun harus diperhatikan.
Tidak cuma alternator saja yang diganti lebih besar.
Perhatikan juga suplai alternator, apa arus yang diberikan bisa maksimal saat baterai aki membutuhkan listrik lebih.
(BACA JUGA: Tips Mudik Pakai Mobil Matik, Injak Pedal Gas Secara Bertahap)
Perbanyak juga tampungan listrik (baterai - aki), pertama yang harus diperhatikan saat memilih aki kapasitas ampere-hour (Ah).
Paling tidak aki harus memiliki kapasitas diatas 75 Ah.
Untuk kendaraan off-road, Ah besar ini berfungsi untuk memaksimalkan kinerja inverter.
Untuk winch, perhatikan ukuran Cold Cranking Amperes (CCA) atau Hot Cranking Amperes (HCA).
Semakin banyak CCA atau HCA pada aki, motor winch pun dapat kerja secara maksimal.
Saran dari Atek, aki yang digunakan paling tidak memiliki cranking amperes lebih dari 800 CCA.
(BACA JUGA: Berangkat Mudik Lebaran Malam Hari, Ini Plus Dan Minusnya)
Kendaraan off-road paling tidak memiliki dua aki, tapi jangan memasang dua aki dijadikan satu atau dibuat seri.
Karena bila alternator kecil, listrik yang diberikan pada dua aki malah tidak maksimal.
Pakai baterai isolator, ini akan membagi suplai listrik pada kedua aki lebih maksimal.
Dengan begini, kedua aki akan mendapat suplai listrik yang benar.
Listrik winch pun bisa mengambil dari salah satu aki yang tidak digunakan, untuk bagian kelistrikan kendaraan.
Sehingga kemungkinan tekor pada kedua aki akan minim.