Mengenal Teknologi Suspensi Udara Pada Mobil

Nabiel Giebran El Rizani - Jumat, 6 Juli 2018 | 19:15 WIB

Balon Suspensi Udara (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Suspensi udara merupakan salah satu komponen pengubah ketinggian mobil yang bisa diatur sesuai keinginan.

Tak hanya produk aftermarket atau modifikasi, beberapa pabrikan mobil juga telah menyematkan teknologi suspensi udara pada mobil produksinya.

Misalnya Adaptive Air Suspension pada Audi atau AIRMATIC Air Suspension System pada Mercedes-Benz.

"Pada beberapa mobil Mercedes-Benz baik keluaran lama maupun baru sudah dibekali dengan teknologi suspensi udara, misalnya tipe S450, GLS400 AMG, E43, dan GLE43," buka Gregory Soedarpo, Product Expert, PT Cakrawala Automotif Rabhasa(4/7).

Teknologi suspensi udara bawaan pada mobil tersebut menurut Gregory berfungsi untuk tiga hal.

(BACA JUGA: Buat Yang Mau Pasang Power Steering Di Suzuki Jimny SJ410)

Pertama, comfort atau kenyamanan yang didapat dari sistem peredam getaran balon udara suspensi udara dibandingkan dengan per rigid.

Kedua, stability atau kestabilan saat melahap tikungan maupun jalan lurus.

Ketiga, car leveling atau kepraktisan untuk mengatur ketinggian mobil.

Untuk mobil yang belum memiliki suspensi udara alternatifnya bisa dengan cara memasang suspensi udara aftermarket.

"Umumnya suspensi udara dipasang di mobil-mobil premium, tapi saat ini sudah banyak produsen yang memproduksi suspensi udara aftermarket," tambah Riefki Bhaskoro dari bengkel modifikasi Akasia Motor, Jatibening, Bekasi.

(BACA JUGA: Buat Yang Belum Tau Ini Dia Komponen Yang Bisa Stabilkan Arus Listrik)

Simpelnya, begini cara kerja dari suspensi udara.

Kompresor bertekanan tinggi akan memompakan udara ke dalam tabung.

Sehingga, saat ingin meninggikan mobil udara akan disalurkan lewat katup solenoid menuju balon-balon suspensi udara yang melingkar pada sokbreker di keempat roda.

Sebaliknya, saat hendak mengurangi ketinggian mobil, udara dari dalam balon suspensi udara akan dihisap oleh kompresor.