“Suspensinya masih dirasa kurang pas buat pemiliknya,” terang Ditto Soemanto dari TenSix Garage, di kawasan Meruya, Jakbar.
Masih terasa terlalu empuk ayunannya. Padahal, AMG sudah membuat suspensi yang tergolong rigid untuk mobil ini, dengan pertimbangan agar stabilitasnya lebih baik.
Seperti banyak mobil massal yang akan dipasarkan di Indonesia, pihak APM (Agen Pemegang Merek) pasti meminta menggunakan suspensi dengan ‘spesifikasi Indonesia’.
Karena memang jalanan di Tanah Air tercinta ini memiliki ‘karakter’ tersendiri.
Pilihan sokbreker pun dicari, baik di gerai sekitar Ibu Kota hingga browsing di dunia maya.
Akhirnya sokbreker yang memiliki by-pass jadi pilihan.
Peredam kejut dari Fox pun dipilih menyesuaikan kondisi kaki-kaki yang masih standar.
(Baca Juga : Mercedes-Benz G550 Kreasi Brabus Sukses Tampil Keren Bergaya Militer )
Fox 2.0 ini berkategori Performance Series Reservoir, dengan bodi aluminium yang tahan karat dengan kemampuan menahan ayunan lebih tinggi dibandingkan sokbreker standar AMG.
“Kalau pelan sih, masih terasa agak mengangguk-angguk, tetapi kalau kencang lebih stabil dibandingkan standarnya,” terang lelaki berkacamata itu.