Jip.co.id - Pada tahun '90-an hingga 2000-an awal, ada sejumlah SUV yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia saat itu.
Umumnya SUV ini punya mesin tangguh dan masih bisa diandalkan.
Selain itu yang paling penting desainnya timeless sehingga masih keren sampai sekarang.
“Pesona mobil-mobil ini belum pudar, peminatnya masih ada dan meski sudah 10 tahun lebih harganya relatif stabil, bahkan cenderung tinggi untuk kendaraan seusianya,” kata Syauki, Lauser Jaya Motor, showroom mobil bekas di Jln. Limo Raya, Cinere, Depok, Jawa Barat.
Ada mobil apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
(Baca Juga : Ini Alasan Blazer Pertama Dipasarkan di Indonesia Pakai Nama Opel)
Di tipe Luxury, bahkan panel pintu Blazer juga menggunakan lapisan kulit yang menambah kemewahannya.
“Pada waktu itu, Blazer memang terkenal sebagai SUV tangguh yang juga mewah,” sebutnya.
Meski unggul dalam hal kemewahan dan kenyamanan, mesin 2.200 cc DOHC milik Blazer terkenal boros BBM.
(Baca Juga : Ayo Tebak, Berapa Harga Opel Blazer saat Meluncur di Indonesia?)
Di tahun 1997, Opel mengenalkan Blazer bermesin 2.200 cc SOHC yang punya tenaga lebih kecil ketimbang model sebelumnya.
Selain tenaga yang lebih kecil, desain eksteriornya terlihat lebih sederhana.
Interiornya pun demikian, tak ada lagi balutan lapisan kulit di jok, dasbor, hingga lapisan di pintu.
Tahun 2000, Blazer melahirkan varian bernama Montera dengan tipe LS dan LV.
Montera punya wajah yang berbeda dengan Blazer SOHC, di samping itu juga sudah punya bangku baris ketiga.
Tak heran, di zamannya ia juga turut bersaing dengan Toyota Kijang Kapsul yang punya keunggulan di sektor harga.
Saat ini Opel Blazer / Chevrolet Blazer generasi terakhir dihargai sekitar Rp 50 jutaan sampai Rp 70 jutaan untuk tahun 2004.
Bahkan pada kehadiran SUV Terra lewat ajang GIIAS 2018, Nissan bernostalgia dengan memamerkan juga Terrano.
Nissan Terrano di Indonesia terbagi dalam 3 generasi, pertama tahun 1995 – 1997, kedua 1997 – 2003, dan ketiga tahun 2003 – 2006.
Dibangun di atas platform WD21, Terrano merupakan kendaraan body on frame yang dikembangkan dari Nissan NP300 Hardbody.
(Baca Juga : Nissan Terrano Ini Dimodifikasi Buat Turun Off-Road Demi Anak Tercinta)
Meski begitu basis pikap tak mentah-mentah dipakai Terrano, soalnya ia mengusung suspensi independen dengan pegas torsi pada bagian depan dan per spiral di bagian belakang.
Makanya Terrano juga cukup nyaman dipakai di jalanan aspal halus hingga bergelombang.
“Hal ini bikin Terrano relatif stabil, usia sudah 10 tahun lebih, lansiran 2006-nya masih di angka Rp 90 jutaan hingga Rp 110 jutaan,” ujar Syauki.
Bicara soal mesin, Terrano mengusung unit 2.400 cc yang masih menggunakan teknologi karburator.
(Baca Juga : Ini Wadah Kumpul Pemilik Nissan Terrano di Indonesia)
Lantas, mesin tersebut dikawinkan dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan.
Dengan teknologi konvensional yang diusungnya, Terrano punya perawatan yang mudah.
Bahkan menurut beberapa penggunanya, Terrano diklaim jarang merongrong.