Jip.co.id - Viskositas atau tingkat kekentalan dari sebuah oli mesin bisa dilihat pada label yang ada di kemasan oli.
Standar yang mengatur kekentalan yakni SAE (Society of Automotive Engineers).
Nah, untuk oli mesin diesel sendiri orang awam pasti beranggapan viskositasnya tinggi atau kental.
(Baca Juga : Ini Dia Fungsi Emission System Protection (ESP) di Oli Mesin Diesel)
Eits, ternyata enggak sepenuhnya benar lho.
"Oli diesel untuk mesin modern enggak juga terlalu kental lho, buktinya ada beberapa merek oli sampai 5W-30. Viskositas ini sama dengan oli untuk mesin bensin," ucap David Tandjung, Pemilik Toda, salah satu toko oli terlengkap di bilangan Kepala Gading, Jakarta Utara.
Sebagai contoh mobil diesel di Eropa membutuhkan oli yang viskositasnya rendah karena harus bertahan untuk 4 musim.
Jadi oli harus mampu bertahan di musim dingin.
(Baca Juga : Apakah Ada Perbedaan Oli Mesin Diesel Mobil Jepang dengan Mobil Eropa?)
Dan pastinya oli mesin yang viskositasnya rendah juga mampu melumasi komponen mesin di celah-celah tersempit.
"Adanya oli dengan SAE yang rendah pun karena pabrikan mesin pasti merekomendasikan oli dengan spek SAE yang rendah. Jadi enggak bisa bila pabrikan sudah merekomedasikan oli mesin yang encer namun dipaksakan menggunakan oli yang kental," tambah David.
Maka dari itu, pabrikan oli membuat spek oli dengan viskositas rendah.
Namun, bukan berarti oli dengan viskositas rendah dipaksakan untuk mesin konvensional yang membutuhkan viskositas tinggi.
Semua harus kembali ke buku manual yang sudah dibuat masing-masing pabrikan.