Jip.co.id - Dalam nomenklatur Mercedes-Benz yang baru, GLS-Class adalah penerus dari GL-Class.
Baik GL maupun GLS sekarang, diposisikan sebagai kelas SUV termewah yang bisa dimiliki konsumen Mercedes-Benz.
GLS-Class sendiri memiliki 2 pilihan varian. GLS 400 Exclusive yang kami uji ini, dan Mercedes-AMG GLS 63 yang sejatinya lebih berorientasi pada performa tinggi.
Namun, meski bukan yang paling mahal, tapi secara kemewahan GLS reguler ini sungguh layak dianggap sebagai raja.
Karena kelasnya pun memang tertinggi di antara semua SUV Mercy.
Aura itu sudah terasa bahkan dari postur tubuhnya.
Mobil ini punya panjang lebih dari 5 meter dengan lebar nyaris 2 meter.
Artinya secara dimensi, GLS 400 sungguh besar sehingga cukup intimidatif bagi pengendara lain.
Mudah saja bagi GLS berjibaku dengan bus dan kendaraan besar lain saat berebut lajur di kemacetan.
Dengan catatan, pengemudi sudah lihai mengolah kemudi dan mengarahkan bodi gambot GLS itu.
Untunglah pengemudi dibekali posisi duduk yang relatif tinggi, sehingga lebih mudah untuk memantau sekitar.
Tak hanya itu, pada layar tengah (8 inci) juga tersedia fitur kamera 360 derajat yang bisa diaktifkan pada kecepatan rendah.
Dengan ‘helicopter view’, pengemudi jadi terbantu menangani GLS di jalan sempit. GLS dalam klan Mercedes-Benz adalah SUV yang setara dengan S-Class.
Bagaimana kemewahannya?
Agak berbeda dengan S-Class yang cenderung passenger oriented, GLS masih kuat rasa driver oriented-nya sehingga ia lebih asyik dikemudikan.
DYNAMIC SELECT memberi pilihan mode berkendara Comfort, Slippery, Sport, Off-road dan Individual. Semuanya diatur berdasarkan 3 hal.
Yakni, respons mesin transmisi, bobot setir, dan peredaman suspensi (damping).
Kalau kami, lebih suka mode Individual karena bisa memilih setir untuk dibuat ringan (Comfort), mesintransmisi responsif (Sport) dan suspensi tetap empuk (Comfort).
Oh ya, ketinggian mobil bisa ditingkatkan secara manual, atau otomatis jika masuk di mode Off-road. Ini perlu untuk menghadapi medan off-road.
Kendati kelincahannya biasa saja, tapi soal kenyamanan ia termasuk istimewa.
Bantingannya empuk untuk ukuran SUV. Kendati memang jika dibanding S-Class, ia masih sedikit lebih keras.
Performa? GLS 400 ini menggunakan mesin V6 2.998 cc biturbo bertenaga 333 dk dan torsi 480 Nm.
Ini adalah mesin yang sama dengan yang ada pada engine bay sang adik, GLE 400.
Akselerasi 0-100 km/jam selesai dalam 6,9 detik, istimewa untuk SUV berbobot 2,4 ton.
Tapi sayang konsumsi BBM-nya jauh dari irit.
Ia mencatat 6,1 km/l di rute dalam kota dan 10,1 km/l di rute tol.
Tampaknya friksi akibat gerak semua roda (4MATIC) turut mereduksi efisiensi BBM GLS 400.
Di bangku baris kedua, penumpang tak hanya dibuai oleh suspensi lembut, namun juga akomodasi ekstra.
Legroom sangat lega dengan headroom yang pula semampai.
Di baris ketiga pun begitu, tapi tetap tak selega menumpang di baris kedua. Jika Anda memiliki GLS, Anda mudah saja membawa banyak barang saat berpetualang.
Kargo sebesar 2.300 liter, bisa diperluas dengan melipat sandaran jok baris kedua dan ketiga.
Itu pun dengan pelipatan bertenaga elektris sehingga sangat mudah.
Soal fitur bisa dibilang GLS termasuk berlimpah.
Parkir otomatis, Collision Prevention Assist Plus, Crosswind Assist dan ATTENTION Assist. Juga Electronic Stability Program, cruise control dengan speed limiter dan Downhill Speed Regulation (DSR).
Nah, S-Class versi SUV di pasaran masih tawarkan di atas Rp 1 miliar. Persisnya antara Rp 1,4 - 1,8 miliar untuk 2016-2018.