Jip.co.id - Siapa pun rasanya tak akan ada yang menyangkal akan kesegaran segelas orange juice.
Minuman kaya vitamin C ini juga merupakan salah satu minuman kegemaran Shinta Roselyne.
Tak hanya memberi manfaat kesegaran pada tubuh, namun ternyata warnanya pun jadi favorit wanita penyuka otomotif dan traveling ini.
Setidaknya hal ini tercermin dari tunggangan kesayangannya, Jeep JK Wrangler.
Dan yang terakhir adalah Jimny long wheelbase.
(Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Ini Dia Cara Gampang Untuk Cek Voltase Aki)
Tentu bagi seseorang yang biasa berada di balik kemudi JK Wrangler, akan terasa aneh apabila tertarik pada Suzuki Jimny.
Secara spesifikasi baik performa maupun kenyamanannya jelas berbeda jauh.
Namun ternyata ketertarikan Shinta pada Jimny ini sudah lama terpendam.
“Jimny adalah nostalgia masa lalu yang bangkit kembali. Dulu, Jimny pernah jadi tunggangan saya,” tuturnya.
Tekat Shinta makin bulat untuk kembali “memelihara” Jimny.
Terlebih setelah mengetahui bahwa kini jip ini punya opsi modifikasi memakai transmisi matik dan dapat diupgrade jadi jip yang relatif nyaman.
“Dari situlah konsep awal modifikasi Jimny ini,” lanjutnya.
Sebagai basic modifikasi pilihan pun akhirnya jatuh pada Jimny long wheel base.
Pertimbangannya, jarak sumbu roda lebih panjang ini merupakan kunci kenyamanan optimal yang dapat diraih dari sebuah Jimny.
Selanjutnya, untuk mengoptimalkan potensi yang sudah ada, maka suspensi per daun pun dirumahkan dan diganti dengan sistem suspensi per keong yang dicomot dari JB32.
(Baca Juga: Suzuki Jimny Berhasil Dimodifikasi Jadi Lebih Keren, Penggabungan 2 Aliran!)
Namun khusus untuk bagian depan, terdapat modifikasi.
Jika JB32 posisi sokbrekernya ada di dalam per, maka posisi ini diubah menjadi sokbreker berada di luar per.
Sistem ini mencontoh suspensi yang diterapkan pada Jimny Gen 3.
Hal ini diambil karena sistem yang dipergunakan pada JB32 susah untuk mendapatkan sokbreker pengganti, sedangkan sistem ini jauh lebih mudah dalam hal tersebut.
Selain dirasa kurang performanya, mesin F10A bawaan kendaraan ini juga tidak memiliki opsi transmisi matik.
Oleh sebab itu, segeluntung mesin G13BA lengkap dengan transmisi matiknya segera ditanam menggantikan mesin asli berkapasitas 970 cc.
Uniknya dalam melakukan modifikasi, pertama-tama yang Shinta ajukan adalah persoalan warna.
“Jimny ini harus dapat tampil segar, oleh sebab itu tak salah jika pilihan warna saya jatuh pada kelir orange,” terangnya.
“Saya tidak terlalu ribet dalam memilih jenis warna jingga yang akan dipakai. Warna jingga milik JK Wrangler yang saya pilih,” imbuhnya.
Hasilnya, identitas tampilan Jimny yang jadi domain masa lalu Shinta, masih nampak tegas terpampang.
(Baca Juga: Bantingan Suspensi Jimny Gen 2 Kenyal? Begini Cara Murah Bikin Lembut)
Tampilan segar dengan balutan warna orange nampak serasi dengan penyegaran teknologi pada mesin dan suspensinya.
Pelek lansiran Kelsey-Hayes atau yang biasa dikenal sebagai pelek milik CJ-7 jatuh sebagai pilihan.
Pelek bertampang klasik ini dipadu dengan ban Yokohama Geolandar MT untuk menaklukan medan on-road sekaligus offroad.
Perpaduan keduanya menghadirkan aura moderen klasik pada penampilan Jimny orange ini.
Lampu dengan teknologi LED dari Trucklite dipasangkan menggantikan lampu sealbeam yang sebelumnya terpasang.
Selain lebih terang, lampu utama ini juga lebih hemat pemakaian listriknya.
Gril Samurai atau di Jepang dikenal sebagai JB31 dijadikan ikon wajah jip ini.
Sepasang jok Recaro Argomed Nampak terpasang rapi.
Kedua jok ini dirancang untuk memberikan kenyamanan yang optimal khususnya pada bagian pengendara.
“Sudah barang tentu, Jimny ini segar dalam berbagai hal termasuk untuk dikendarai. That is my orange cruise!” tutupnya.