Oil Cooler, Salah Satu Jurus Untuk Menjaga Suhu Mesin Mobil Tetap Adem

Bimo SS - Jumat, 19 Juni 2020 | 19:45 WIB

Oil Cooler (Bimo SS - )

Jip.co.id - Kondisi jalanan yang kian padat dewasa ini mengakibatkan seringnya sebuah kendaraan terjebak dalam kemacetan parah. Kemacetan yang semakin sulit ditolerir ini ujung-ujungnya berakibat semakin seringnya mesin didera temperatur tinggi.

Temperatur yang tinggi ini tentu saja membebani mesin dan berpengaruh langsung pada viskositas oli. Oli pun menjadi lebih encer.

Hal ini jelas-jelas mempengaruhi kualitas pelumasan pada mesin. “Keadaan oli yang demikian membuat mesin dalam ambang kritis,” tutur Hardy Sitorus dari Eccentri Motorsport.

Keadaan ini bukan berarti tidak ada jalan keluarnya. Penggunaan piranti oil cooler bisa dijadikan salah satu solusi untuk mendinginkan oli tersebut. Piranti yang biasa digunakan pada kendaraan high performance ini berfungsi untuk mendinginkan oli pada mesin yang melaluinya sehingga suhu pada oli dapat diturunkan.

Baca Juga: Masalah yang Sering Ada di Mobil Berpenggerak 4WD

Dengan demikian kekentalan oli tetap terjaga dan pelumasan mesinpun tetap dalam kondisi baik. “Tak ada salahnya piranti ini disematkan pada kendaraan harian loh,” lanjut pebengkel sekaligus speed off-roader ini. “Memang pemasangannya sedikit ribet, terutama pada penempatan unit oli cooler tersebut. Harus mendapatkan tempat yang memiliki sirkulasi udara yang bagus,” tambahnya.

Semakin banyaknya limbah kendaraan termasuk tak ketinggalan limbah oil cooler yang masuk ke Indonesia bisa jadi merupakan angin segar dalam menemukan solusi ini.

“Limbah oil cooler ini jelas meringankan kantong untuk menebus sebuah oil cooler, namun harus cermat untuk memilihnya, oil cooler boleh bekas namun selang maupun klemnya harus disarankan untuk menggunakan kualitas yang bagus. Jangan main-main dengan kualitas selang dan klemnya,” wanti Hardy.

Dan ini beberapa kiat untuk memilih oil cooler.

  1. Pilihlah oil cooler dengan kondisi fisik yang relatif masih mulus. Hindari memilih unit yang cacat karena bekas tabrakan atau terdapat bekas pernah diperbaiki. Sebaiknya pilih ukuran oil cooler sesuai dengan kondisi ruang mesin.
  2. Pastikan tidak terdapat kebocoran pada unit yang dipilih.
  3. Pastikan oil cooler tersebut dapat ditempatkan pada posisi yang memiliki sirkulasi udara baik, dan pilih yang memiliki dimensi ideal dengan ruangan.

Baca Juga: Mobil Mungil Ini Jadi Penyebab Lahirnya Daihatsu Taft

Test kebocoran

Oil Cooler

Jika dijumpai kebocoran pada oil cooler maka fungsi unit inipun tidak akan maksimal, lebih buruk lagi unit ini akan menjadi bumerang bagi mesin. Ada 2 cara simpel yang bisa digunakan untuk memastikan bocor tidaknya unit ini.

Cara pertama tergolong simpel. Cek kebocoran ini dengan menggunakan asap rokok. Caranya hembuskan asap rokok tersebut pada salah satu lobang saluran selang dan tutup selang lainnya dengan tangan. Bila tidak didapati asap yang keluar maka bisa dipastikan tidak ada kebocoran pada unit tersebut.

Cara kedua, bisa dengan meniupkan angin dari kompresor. Sama dengan cara pertama, tiupkan udara dari kompresor pada salah satu lobang saluran oli, sedangkan lobang saluran lainnya ditutup dengan tangan. Benamkan dalam kedalam air. Bila tidak didapati gelembung-gelembung udara bisa dipastikan bahwa unit oil cooler tersbut dalam kondisi baik.