“Tempatkan dalam berbagai posisi gigi baik 4H maupun 4L. Putar flange dari yang arah girboks dan hitung putarannya. Beri tanda pada flange dari transmisi dan yang menuju gardan. Sebagai contoh gigi rasio low dengan perbandingan 3,052 : 1, maka seharusnya T-case ini 3,052 kali putaran flange dari arah girboks untuk 1 kali putaran ke arah gardan,” tutur Asep. “Tidak perlu terlalu presisi hitungannya, cukup diambil rata-rata perbandingan putarannya saja kita sudah bisa mengambil kesimpulan berapa perbandingan sesungguhnya,” sambungnya.
Pada kenyataannya hanya satu jenis tranfercase Jimny saja yang memiliki spesifikasi rasio perbandingan gigi lebih low dibandingkan sebuah Jimny SJ410 versi lokal, itu hanya didapat pada Jimny SJ30 Kei-car bermesin 2 tak 3 silinder 550cc.
Baca Juga: Buat yang Belum Tahu, Begini Cara Membersihkan Injektor Diesel
Jimny generasi 2 merupakan yang paling banyak beredar di tanah air. Dan sampai detik ini limbah transfer case Gen 2 inilah yang paling banyak beredar. Dan ada dua perbedaan untuk transfer case untuk jimny gen 2, paling sering disebut TC besar dan TC kecil.
Dua perbedaan yang memudahkan pembeda antara keduanya, T case kecil kebanyakan tidak memiliki switch untuk menandakan posisi 4x4nya, sedangkan T-case besar memiliki peranti tersebut. Hal yang paling mendasar untuk membedakan ada pada tonjolan as gir gigi sekundernya.
T-case besar memiliki as gigi sekunder lebih besar dan bisa dipisahkan antara as dan giginya, sedangkan T-case kecil selain as gigi sekundernya lebih kecil juga antara as dan gigi tidak bisa dilepaskan.