Jip.co.id - Limbah tranfercase Jimny ex Jepang bisa dikatakan cukup melimpah. Kita bisa dengan mudah mencari dan memilih peranti yang satu ini dengan mudah.
Memilih transfer case tentu diutamakan yang memiliki kondisi baik dan sehat. Kepresisian gigi menjadi tolok ukur kondisi T-case tersebut. Semakin presisi, maka kondisi gir yang terdapat di dalamnya semakin baik.
“Terlebih dahulu, putar flange pada t-case yang mana saja. Posisikan dalam kondisi gigi 2H, 4H, N maupun 4L. Pastikan putaran dapat dilakukan dengan normal dan smooth,” papar Asep Rianto dari Hale 4WD.
“Apabila gigi tidak bisa berputar dengan smooth atau perpindahan posisi 2H, 4H, N dan 4L tidak lancar bisa dipastikan ada masalah dengan unit yang kita pilih tersebut,” ungkapnya. “Jangan lupa untuk memperhatikan keoblakan yang ada pada T-case. Semakin oblak maka kondisi gigi-gigi di dalamnya bisa dikatakan jelek,” wantinya.
Baca Juga: Simpel, Begini Cara Bersihkan Door Trim Mobil Plastik
Seperti kita tahu bahwa Jimny memiliki beberapa rasio tranfercase untuk bisa kita pilih. Untuk mengetahui rasio sebuah tranfecase, cara yang paling benar dengan menghitung langsung perbandingan giginya dengan membongkar unit tranfercase tersebut.
Namun tentu sebenarnya ada cara mengitung yang paling mudah, yakni dengan membandingkan langsung putaran pada flange out-put dan in-putnya.
“Tempatkan dalam berbagai posisi gigi baik 4H maupun 4L. Putar flange dari yang arah girboks dan hitung putarannya. Beri tanda pada flange dari transmisi dan yang menuju gardan. Sebagai contoh gigi rasio low dengan perbandingan 3,052 : 1, maka seharusnya T-case ini 3,052 kali putaran flange dari arah girboks untuk 1 kali putaran ke arah gardan,” tutur Asep. “Tidak perlu terlalu presisi hitungannya, cukup diambil rata-rata perbandingan putarannya saja kita sudah bisa mengambil kesimpulan berapa perbandingan sesungguhnya,” sambungnya.
Pada kenyataannya hanya satu jenis tranfercase Jimny saja yang memiliki spesifikasi rasio perbandingan gigi lebih low dibandingkan sebuah Jimny SJ410 versi lokal, itu hanya didapat pada Jimny SJ30 Kei-car bermesin 2 tak 3 silinder 550cc.
Baca Juga: Buat yang Belum Tahu, Begini Cara Membersihkan Injektor Diesel
Jimny generasi 2 merupakan yang paling banyak beredar di tanah air. Dan sampai detik ini limbah transfer case Gen 2 inilah yang paling banyak beredar. Dan ada dua perbedaan untuk transfer case untuk jimny gen 2, paling sering disebut TC besar dan TC kecil.
Dua perbedaan yang memudahkan pembeda antara keduanya, T case kecil kebanyakan tidak memiliki switch untuk menandakan posisi 4x4nya, sedangkan T-case besar memiliki peranti tersebut. Hal yang paling mendasar untuk membedakan ada pada tonjolan as gir gigi sekundernya.
T-case besar memiliki as gigi sekunder lebih besar dan bisa dipisahkan antara as dan giginya, sedangkan T-case kecil selain as gigi sekundernya lebih kecil juga antara as dan gigi tidak bisa dilepaskan.