Di balik kelebihannya, ternyata gardan bonggol besar ini memiliki kelemahan. “Ground clearancenya menjadi terbatas. Gardan ini memiliki diameter 1 inci lebih besar dibandingkan dengan versi kecilnya,” tutur Bimo. “Khususnya di Indonesia, karena populasinya yang tergolong sangat jarang, maka sparepartnya seperti as roda jadi barang langka".
Selain Jimny yang keseluruhan menggunakan gardan kecil maupun besar, terdapat pula Jimny yang menggunakan gardan campuran. Bagian depan menggunakan gardan kecil 5,5 inci sedangkan bagian belakang menggunakan gardan berbongol besar 6,5 inci. “Jenis gardan ini dipergunakan oleh varian Kei-car yang dimulai sejak jaman JA11 di tahun 90-an,” terang Dennis.
Tujuan penggunaan ukuran yang berbeda supaya disribusi berat Jimny bisa lebih merata. Dengan gardan yang besar, maka beratnya pun bertambah, masalah ketimpangan berat depan dan belakang Jimny bisa ditekan dan tidak terlalu bertumpu pada bagian depan. Komposisi gardan berukuran campuran ini masih dipertahankan hingga generasi Jimny Kei-car generasi II, bahkan tetap dipergunakan pada generasi III keluaran terbaru sekalipun.
Final gir
Beragam varian Jimny dan kesamaan pengunaan pirantinya, menyebabkan jip kecil ini bisa saling tukar parts, termasuk bertukar gardan maupun final girnya. Sekarang ini pasar limbah otomotif banyak didapati limbah final gir Jimny. Sehingga kita memiliki keluasaan untuk memilih final gir yang dikehendaki.
Untuk mengetahui perbandingan gir nya kita cukup menghitung gir ring maupun pinionnya. Sebagai contoh gigi pinion berjumlah sembilan dan ring terdapat 37 bilah gir, maka perbandingan yang dimiliki adalah 37 : 9 yang artinya memiliki perbandingan 4,111 : 1.
Gardan kecil memang relatif memiliki pilihan gardan yang variatif. Setidaknya terdapat tujuh pilihan gardan yang bisa disubtitusikan dari Jimny lain. Namun ternyata terdapat pula pilihan lain di luar Jimny, yakni menggunakan final gir bawaan Suzuki Carry 1000 lokal yang menggunakan perbandingan gigi 5,125 : 1.