JIP.co.id - Pembaca Majalah JIP di seputaran Jawa Barat pasti tidak asing dengan istilah ‘mobil dolak’, sebutan dari mobil pengangkut dengan bak terbuka atau yang lebih dikenal dengan istilah pick-up atau model ‘bak kargo’ yang di beberapa negara lebih dikenal dengan sebutan stockman, begitu pula dengan Fajar Widiantoro, penghobi RC Adventure asal Bandung ini memilih model Suzuki Jimny LJ81 Stockman untuk salah satu RC Adventure nya.
Miniatur kecil ‘jangkrik dolak’ berskala 1/10 ini ternyata memiliki rangka bangun monokok, sasis dan rangka bodinya sudah jadi satu. Selain lebih simpel, proses pembuatannya pun terbilang lebih cepat.
“Dan tidak perlu di cat, karena bisa langsung pilih warna dari filamen nya”, jelas Fajar yang juga memiliki RC Adventure Scale Toyota Bundera LC70 bak kargo ini.
Fajar menggunakan bodi Suzuki Jimny LJ81 3D print garapan Bismojo dari RC ZEZO, ditambah kombinasi parts gado-gado yang diambil dari RC merk lain.
Selain body dan sasis, Pelek juga 3D print! Pelek bikinan 2911 sketch ini memakai model pelek kaleng Jimny SJ30, ban Hawkeye keluaran RC4WD model extragrip.
Baca Juga: Pillow Ball, Peranti Pilihan Untuk Menambah Performa Jip Anda!
Tampang depan masih mempertahankan muka orisinil, hanya penambahan winch Warn 8274 keluaran RC4WD sebagai alat recovery.
Untuk tampilan belakang, Demi mempertahankan bentuk orisinil, winch warn 9.5 cti keluaran RC4WD terpaksa ngumpet didalam bak, cukup menyisakan hawse fairlead saja.
Di sektor kaki-kaki, Gardan depan-belakang terpasang Yota 2 keluaran RC4WD, sokbreker Gmade XD 93 mm untuk bagian depan, dan 85 mm dibagian belakang.
Dibagian atas RC ‘Jangkrik Dolak’ ini, Ceritanya terpasang rooftent, padahal Ario 2911 sketch memanfaatkan bentuk dari rooftent untuk diaplikasikan sebagai wadah alat recovery saat RC ini offroad, dan bak belakang sengaja dipilih model kargo, kedepannya, akan ditambahkan engsel supaya bisa terbuka di tiap sisi.
“Beberapa parts 3D print lainnya juga dipesan dari Ario 2911 sketch sebagai pelengkap” ujar pria yang kesehariannya menggunakan Dcab ini.
“Berkat parts yang dibuat dengan 3D print, bobot keseluruhan RC jadi bisa lebih ringan, proses recovery di tiap handicap pun jadi lebih mudah”, tutup Fajar.