Terus improvisasi dan up-grade kemampuan sang jimny binal, (biru-nakal, sebutannya), Santo merasa belum cukup dan ingin terus melakukan perubahan demi meingkatkan performanya.
“Prinsip saya, pokoknya jangan sampai merepotkan diri sendiri dan orang lain ketika off-road. Tidak repot dengan kondisi mobil yang rewel, dan tidak merepotkan orang lain ketika di trek”. Apa saja sih perubahannya? Yuk disimak!
Jimny Santo pun dipasangkan pelek besi keluaran ProComp dibalut ban Savero Komodo Xtreme.
Tidak mau tanggung, winch WARN 8274 duduk manis diatas bemper pipa Racikan bengkel D2 Motor ini. Pada gardan dan final gir masih bawaan aslinya di angka 9:37, hanya gardan belakang saja yang dipasang locker Lockright.
Winch belakang menghuni bagian dalam kabin belakang.
“Supaya area belakang jimny lebih clear dan tidak ada kendala saat melewati cerukan V”, ujar Yusuf Ramadahan dari D2 Motor.
Baca Juga: Cara Mudah Untuk Merawat Plastik Hitam Di Eksterior Mobil
Namun pengaturan kompartemen untuk barang bawaan tersusun rapi dibagian belakang dan tidak lupa cargo barrier disematkan untuk keamanan penumpangnya. Jok plastik memakai keluaran Summit dikombinasikan dengan safety belt 4 titik merk Crow Enterprizes.
Transmisi copotan Suzuki APV di kolaborasi dengan transfer case keluaran Lowrange rasio 4:1, walaupun final gir masih standar jimny 9:37, kombinasi tersebut dirasa sudah cukup ‘low gear’.
Mesin asli F10A dilengserkan, diganti dengan mesin copotan Suzuki Baleno G15. Tidak mau ribet dengan wiring, sistem injeksi dirubah menjadi karburator.