Pentingnya Penggantian Pelumas Transfer Case, Demi Menjaga Performa Tunggangan 4x4 Anda

Nabiel Giebran El Rizani - Selasa, 15 September 2020 | 18:15 WIB

Transfer case (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Penggantian oli transfer case adalah bagian dari servis berkala. Transfer case adalah komponen penerus daya pada mobil 4WD atau AWD.

Fungsi transfer case adalah menyalurkan tenaga mesin ke roda sesuai dengan kebutuhannya. Di dalam transfer case terdapat pelumas transfer case yang berfungsi untuk membantu menjaga gigi tetap berputar lancar.

Pelumas transfer case ini harus diganti secara periodik untuk menjaga performa transfer case.

Penggantian pelumas transfer case disarankan untuk dilakukan setiap 40.000 kilometer. Pada bagian bawah transfer case terdapat seal oli yang berhubungan dengan output shaft mobil, keduanya berguna untuk mencegah pelumas keluar.

Sehingga jika terjadi kerusakan pada transfer case seperti tergores hingga pada seal pelumas, maka pelumas dapat merembes dan menggenang.

Baca Juga: Harga SUV Bekas, Mitsubishi Pajero 2007 Si Gagah yang Mantap Banget

Perawatan transfer case mudah saja, lakukan ganti oli setiap 40 ribu kilometer

Berikut yang perlu diperhatikan saat merawat transfer case:

Salah satu hal penting saat melakukan servis transfer case adalah sebaiknya

Gejala yang menunjukkan bahwa mobil Anda perlu ganti oli transfer case:

Setiap kali transfer case Anda dicek, pelumas transfer case Anda juga harus diperiksa kondisi dan warnanya.

Mintalah kepada mekanik Anda untuk melakukan pengecekan komponen lain saat melakukan servis seperti clearance, shift fork, juga pegas penahan tuas. Pemeriksaan ini akan mencegah terjadinya kerusakan pada dan oleh transfer case mobil Anda.

Untuk pelumas transfer case SUV, pikap 4x4, truk ringan, disarankan memilih oli single grade dengan spesifikasi SAE 90 atau SAE 140. Perawatan transfer case mudah saja, lakukan ganti oli setiap 40 ribu kilometer atau kira-kira tiap 2 sampai 3 tahun secara rutin.

Dan perlu diingat olinya jangan sampai salah karena bisa merusak,” ucap Adi Wijaya, dari bengkel Tunas Toyota Pondok Gede, Jakarta Timur.

Sementara jika sudah pakai transfer case dengan kenop elektrik, kerusakan bisa terjadi pada area kenop, sekring switch, motor pengubah mode penggerak atau bahkan ECU.

Sehingga perbaikan diperlukan bengkel spesialis yang mampu menangani transfer case elektronik dengan diagnosa lewat komputer.