Jip.co.id - Beberapa waktu yang lalu PT Hyundai Motors Indonesia resmi menghadirkan Hyundai Kona Electric.
Dari segi harga, Kona Electric yang termahal dijual dengan harga Rp 674,8 juta.
Tapi sebetulnya, seberapa efisien sih mobil listrik seperti Hyundai Kona Electric dibandingkan Kona 2.0 bermesin bensin?
Oke, pertama kita bahas dulu soal konsumsi BBM Kona bensin.
Di rute Dalam Kota, mencatatkan angka 13,3 km/l, dan di rute Tol mencapai 18,1 km/l.
Sedangkan, Kona Electric hitungannya 10,7 km/kWh di rute Dalam Kota dan 7,8 kWh di rute Tol.
Untuk informasi, pengetesan rute Dalam Kota kecepatan rata-ratanya 22 km/jam dan rute Tol di 90 km/jam.
Baca Juga: Saat Ingin Membeli Mobil Diesel Bekas, Coba Cek Bagian-Bagian Ini
Sekarang kita konversi harga BBM oktan 92 seharga Rp 9.000 per liter dengan biaya listrik rumah tangga berdaya 2.200 watt yakni Rp 1.560 per kWh.
Jika 1 liter BBM seharga Rp 9.000 (Pertamina Pertamax) dibagi Rp 1.560 hasilnya 5,76 kWh.
Berarti, Kona Electric kalau dibanding dengan Kona bensin hitungannya 10,7 km dikali 5,76 kWh bisa mencapai 61,6 km di rute Dalam Kota.
Betul, konsumsi energi Kona Electric setara dengan konsumsi BBM 61,6 km/l.
Sementara di rute Tol, 7,8 km dikali 5,76 kWh jadi 44,9 km alias setara dengan 44,9 km/l
Jauh lebih efisien kan?
Baca Juga: Menikmati Jalur Teknikal di Gelaran Buitenzorg Adventure Xtreme 2020
Bagaimana kalau dihitung biaya per kilometer?
Untuk rute Dalam Kota, Kona Bensin butuh Rp 676,69/km. Hasil ini didapat dari harga per liter Rp 9.000 dibagi 13,3 km/l.
Sementara Kona Electric jauh lebih murah, karena per Kwh hanya Rp 1.560 dibagi 10,7 km hasilnya Rp 145,79/km.
Mungkin tidak terlalu terlihat bedanya, tapi kalau digunakan selama 5 tahun atau 75 ribu km selisihnya jadi sangat berbeda.
Kona bensin perlu dana Rp 50.751.750 hanya untuk BBM untuk menjalankan mobil sejauh 75 ribu km, sementara Kona Electric hanya perlu Rp 10.934.250 untuk bayar listrik dengan jarak yang sama.