Masing-masing ukurannya berbeda. Empat lubang headernya 1,5 inci. Menyatu ke dua lubang berdiameter 1,75 inci dan berujung di satu lubang berukuran dua inci.
Lantas disambung pipa ke kiri kolong mobil. Suplai bahan bakar dibantu pompa bensin elektrik Mallory. Campuran premix - bensol, lantas masuk karburator Weber DCOE 45.
Kreatifitas lulusan California State of LA ini terlihat pada corong udara. Erwin membuat sendiri dari bahan titanium.
Diameter bibir luarnya 52 mm. Percikan api ditunjang komputer pengapian Crane Cams Hi-6.
Pengapian melibatkan pula koil Fireball PS92 dan kabel busi Nology. Lalu, busi diambil NGK BCPR5SE II.
"Pakai busi racing malah nggak awet," alasan pria 28 tahun ini Beralih ke penyalur energi, gigi rasio turut diubah.
Peraciknya Didi, di bengkel Candi Naga, Jembatan Lima. Tarikan gigi rasio satu, standarnya terlalu pendek. Maka diubah agar besutannya panjang.
Begitu pula gigi dua dan limanya. Yang terakhir, dibuat rapat dengan gigi empat.
Baca Juga: Tua-tua Keladi, Daihatsu Taruna FL Dibikin Ala Off-Road
Sementara gigi 3 dan 4 bawaan mobil, tetap terpasang. Saat turun lomba, Erwin menggunakan gigi 1,2,3 dan 5.
Sedangkan final gear dibiarkan standar. "Soalnya, sudah memenuhi syarat ikut drag race," terang Erwin.