Interior merupakan bagian terberat untuk melengkapi pernik-pernik yang hilang.
Jok orisinil terpaksa di retrim ulang dengan bahan kulit sintetik.
Modal ini memudahkan dalam restorasi, tiba saatnya sang FJ55 ini ‘naik cat’. Justru ide kombinasi warna bukan didapat dari buku literatur, melainkan die-cast skala 1/64 keluaran Tomica versi Limited Vintage yang jadi acuan.
Rampung pengecatan, Syamsul justru menghabiskan waktu sekitar 1,5 tahun lagi untuk melengkapi dan berburu pernak-pernik bagian interior sampai dianggap selesai total proses restorasinya.
Butuh waktu 1,5 tahun bagi Syamsul untuk menyelesaikan proses restorasi FJ55 ini.