Jip.co.id - Tampang depan Benelli TRK 502X, terlihat tak asing, karena mengingatkan kita pada wajah Ducati Multistrada.
Bentuk lampunya menyipit dengan moncong bebek meruncing.
Di atasnya terdapat windscreen bening yang cukup tinggi untuk menghalau terpaan angin.
Area depan terlihat jangkung berkat penyematan suspensi upside down berjarak main 135 mm serta roda ring 19 inci.
Kalau dilihat dari samping, terlihat bentuk khas besutan adventure, yaitu permukaan tangki bahan bakar yang jauh lebih tinggi dari jok.
Wajar saja, karena tangki bahan bakarnya bisa menampung bahan bakar sebanyak 20 liter. Aman saat turing deh!
Lalu jika melihat belakang, mengingatkan pada BMW R 1200 GS. Bisa dilihat dari silencer pipih lebar yang menggantung di rangka, begitu juga desain lampu rem dan sein yang identik.
Bedanya, TRK 502X menggunakan swing arm tubular dengan model asimetris, sisi kanan lebih melengkung seperti model banana dikombinasi pelek berlingkar 17 inci.
Baca Juga: Alasan Ban Depan Motor Trail Lebih Besar Daripada Ban Belakang
Oiya karena sepatbornya mungil, Benelli menyematkan mud guard untuk menepis lemparan kotoran dari roda.
Jadi secara tampilan, TRK 502X ini sudah khas banget besutan adventure! Lalu bagaimana dengan performa mesinnya?
Benelli TRK 502X dibekali mesin 4 langkah berkonfigurasi 2 silinder segaris berkapasitas murni 499,3 cc, 4 klep per silinder, berpendingin cairan, dan tentu saja DOHC.
Firing order yang digunakan tentu saja 360°, yang juga menjadi ciri dari mesin-mesin motor Benelli.
Piston yang naik turun berbarengan membuat suaranya merdu. Di TRK 502X malah terdengar seperti BMW R 1200 GS.
Baca Juga: Rekomendasi Ban Pacul Untuk Yamha WR 155 R, Kawasaki KLX 150, dan Honda CRF 150L
Mesinnya saat menyala getarannya tergolong halus dan suaranya senyap.
Namun, seiring putaran mesin meninggi, terasa ada vibrasi yang akan terasa di area kaki dan tangki bensin.
Paling terasa ketika mulai bermain di atas 7.000 rpm hingga limiter di kisaran 9.500 rpm.
Selain vibrasi, pada putaran atas dorongan tenaga dan torsinya juga sudah datar. Khas mesin 2 silinder berfiring order 360°.
Jadi karakter mesinnya memang lebih enak bermain di putaran 4.000 rpm sampai 6.500 rpm saja. Di mana keluaran torsi dan tenaganya terasa kuat.
Sesuai klaim torsi maksimalnya yang 46 Nm di 6.000 rpm dengan tenaga maksimal 46,9 dk pada 8.500 rpm.
Transmisi 6 percepatan yang digunakan perbandingannya tidak terlalu berat.
Bahkan gigi 4 hingga 6 terbilang rapat, jadi tiap pindah gigi putaran mesin cuma drop sedikit.
Jadi wajar akselerasi dari TRK 502X terasa responsif. Tapi kalau bicara hasil tes akselerasi, ternyata tergolong biasa saja untuk motor 500 cc.
Contoh 0-60 km/jam dicapai dalam waktu 3,1 detik, 0-100 km/jam 7,4 detik.
Top speed di lintasan 1,5 km mentok 164 km/jam, belum limiter tapi naiknya putaran mesin sudah lambat. Hasil lengkapnya bisa lihat di kolom data tes.
Baca Juga: Tertarik Perjalanan Overland? Yuk, Simak Tips Ringan Dari Hauwke
Koplingnya masuk di kategori sedang, karena tidak terlalu berat sehingga tetap nyaman walau berkendara lama.
Kinerja koplingnya juga baik, tidak ada gejala selip saat perpindahan gigi. Ketika digentak pun TRK 502X bisa wheelie dengan mudah.
Indikator suhu mesin di spidometernya stabil hanya bermain di 2 bar saja dari total 6 bar. Sesekali naik ke 3 bar, tapi tidak lama turun kembali.
Panas mesin juga tidak terlalu terasa di kaki, hanya terasa silir-silir hawa hangat.
Data Tes : (Tabloid OTOMOTIF)
0-60 km/jam: 3,1 detik
0-80 km/jam: 4,8 detik
0-100 km/jam: 7,4 detik
0-100 m: 6,3 detik (@92,2 km/jam)
0-201 m: 9,8 detik (@113 km/jam)
0-402 m: 15,7 detik (@130,7 km/jam)
Top speed di spidometer: 164 km/jam
Top speed di Racelogic: 151 km/jam
Data Spesifikasi :
Panjang sumbu roda: 1.525 mm
Berat kering: 213 kg
Tinggi jok: 840 mm
Jarak terendah ke tenah: 220 mm
Kapasitas tangki bensin: 20 liter
Tipe mesin: 2 silinder segaris, 4 tak, pendingin cairan, DOHC 4 klep per silinder
Tenaga maksimal: 46,9 dk @8.500 rpm
Torsi maksimal: 46 Nm @6.000 rpm
Kapasitas mesin: 499,3 cc
Bore x stroke: 69 x 66,8 mm
Perbandingan kompresi: 11,5:1
Tipe kopling: Basah
Transmisi: 6 percepatan
Pelumasan: Wet sump
Pengabutan: Electronic fuel injection with throttle body ø 37 mm
Knalpot: With catalytic converter and oxygen sensors 6 speeds
Pengapian: Delphi MT05
Busi: NGK CR8E
Suspensi depan: Upside down forks ø50 mm
Jarak main suspensi depan: 135 mm
Suspensi belakang: Monosok dengan setelan preload, compression, dan rebound
Jarak main suspensi belakang: 45 mm
Rem depan: Cakram ø320 mm ganda dengan kaliper 2 piston dan ABS
Pelek depan: 19”x3”
Rem belakang: Cakram ø260 mm tunggal dengan kaliper 1 piston dan ABS
Pelek belakang: 17”x4.5”
Ban depan: Metzeller 110/80-19
Ban belakang: Metzeller 150/70-17