Jip.co.id - Aleksey Garagashyan konseptor Sherp ATV sudah melakukan riset selama 20 tahun untuk menghasilkan sebuah kendaraan pelahap medan-medan ekstrem.
Segala jenis medan yang tidak bisa dilalui kendaraan biasa diklaim bisa dilalui oleh Sherp.
Mulai dari lumpur dalam, tanah gambut, rawa, pasir lembek, hingga air dalam bisa diterjang kendaraan dengan ban besar ini.
Baca Juga: Akhirnya! Sherp ATV, Kendaraan Amfibi Rusia Ini Hadir di Indonesia
Ukuran bannya 1800x600-25, diameternya 71 inci, lebih besar dari ban monster truck yang hanya 66 inci. Dengan tapak seperti dayung.
Ban ukuran besar inilah yang membuat Sherp dapat mengapung di atas air, dan medan lembek lainnya.
Bannya dapat dikempeskan hingga 0 psi, dan dapat dipompa ke ukuran normalnya lagi, 15 psi hanya dalam 30 detik.
Itu karena Sherp menggunakan sistem knalpotnya untuk memompa ban besar tersebut. Dengan tambahan tabung pada knalpot yang dapat berfungsi sebagai tabung angin.
Dipompa melalui mesin turbo diesel berkapasitas 1.800 cc keluaran Doosan, dari Korea.
Mesin ini menghasilkan tenaga hanya 55 dk, dan torsi 190 Nm. Namun torsi yang disalurkan kepada empat rodanya sebesar 2.800 Nm! Sadis banget!
Ini karena tenaga mesin disalurkan ke transmisi manual 6 percepatan milik Renault Duster. Dan direduksi oleh drive train model rantai ke setiap ban.
Dengan kapasitas torsi tersebut, Sherp dapat melewati medan berat apapun dengan membawa beban hingga 1.2 ton.
Tentunya dengan rasio gigi sebesar itu, akan berimbas pada kecepatan Sherp.
Kecepatan maksimumnya di darat hanya 40 km/jam, sedangkan di air 6 km/jam. Pelan ya.
Sherp menggunakan sistem pengemudi model side-turn steering yang bekerja secara hidraulis di setiap roda.
Sherp memang dirancang tanpa suspensi seperti kendaraan pada umumnya.
Ban yang tebal ini juga berfungsi sebagai suspensi.
Baca Juga: Mau Menikmati SUV Incaran di GIIAS 2021? Pahami Ketentuannya Dulu, Jangan Sampai Putar Balik
Saat JIP diajak menjajal Sherp, bantingannya terasa lembut sekali. Bahkan mirip dengan sebuah kendaraan yang pakai sistem air suspension.
Yang unik, udaranya tadi terhubung ke setiap ban. Sehingga saat artikulasi atau ban tertekan sebelah, anginnya akan berpindah ke ban yang lainnya.
Menarik bukan!