Jip.co.id- Satu lagi perdebatan seputar mobil matic, sering berpindah dari D ke N atau sebaliknya saat berhenti, macet atau saat menunggu di lampu merah membuat transmisi matik bisa cepat jebol.
Hal ini jadi ramai karena banyak pengemudi mobil matic sering pindah tuas transmisi matik dari D ke N saat terjebak macet atau berhenti di lampu merah.
Makin ramai lagi setelah ada video di YouTube yang menyebutkan sering memindahkan tuas transmisi matik dari D ke N ini bisa bikin jebol.
Jadi sebenarnya hal ini fakta atau hoax sih?
Baca Juga: Ini Bedanya Jok Untuk Speed Off-Road Dan Kompetisi Adventure
"Saat mobil berhenti, komponen clutch di dalam gearbox transmisi juga akan berhenti bergerak meskipun posisi tuas sedang di D," buka Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic.
Komponen clutch yang terhubung dengan as roda penggerak pada dasarnya mendapat penyaluran tenaga dari input shaft di dalam torque converter.
Sedangkan input shaft bergerak menggunakan putaran turbin yang mendapatkan tenaga dari tekanan oli berasal dari putaran impeller.
"Kalau turbin-nya berhenti, otomatis penyaluran tenaga dari tekanan oli terputus di antara impeler dan turbin," jelas Hermas.
Baca Juga: Toyota Bundera Ekspedisi Off-Road Ini Ternyata Pakai Mesin Speed boat!
Terputusnya penyaluran tenaga inilah yang membuat kerja transmisi juga ikut berhenti, meskipun tuas sering dipindahkan di posisi D atau N dalam kondisi berhenti.
Namun, seringkali dari posisi N saat pindah ke D akan terasa gejala hentakan atau stall yang banyak dikhawatirkan jika sering terjadi akan membuat transmisi matik cepat jebol.
Hal tersebut terjadi karena komponen clutch yang belum siap berjalan, tetapi putaran mesin sudah lebih dulu tinggi yang menghasilkan tekanan oli ke transmisi lebih besar.
"Itu juga hanya sepersekian detik, clutch yang bergesekan basah ketemu basah, tidak akan bikin jebol juga karena tidak berpengaruh signifikan," tegas Hermas.