Jip.co.id - Sejak era 1996, komponen lokal diwajibkan oleh pemerintah, ketika Jeep Cherokee dirakit di Indonesia.
Meski tidak semua komponen, ada beberapa parts yang dibuat di sini mengandalkan vendor yang disetujui pabrikan.
Seperti kabel dan beberapa bagian interior, seperti door trim, plafon dan jok, dibuat di Indonesia.
Baca Juga: Perhatikan Transfer Case Jeep Cherokee XJ Sebelum Beli, Begini Caranya
Sudah pasti ketika itu penggunaan komponen lokal ini sebagai upaya menekan harga agar bisa dijual lebih murah, selain tentunya mendukung industri dalam negeri.
Waktu pun berlalu, komponen ini bertemu dengan ‘umur pakai’ yang tak bisa dielakkan.
Gejala seperti lampu indikator menyala, seperti indikator peringatan tekanan oli, lampu Engine Check, serta lebih parah lagi ketika sudah mempengaruhi kinerja mesin.
Baca Juga: Jangan Lupa Rawat Jalur Kelistrikan Pada Tunggangan Offroad Anda
Setelah diusut, tak ada komponen yang rusak, tetapi ada hal vital yang perlu diperhatikan.
Balutan kawat pada kabel, ketika sudah dipakai sekian lama mulai getas, sehingga satu dan lainnya lengket.
Efeknya, terjadi induksi listrik antarkabel tersebut.
Tentunya hal ini akan berpengaruh pada ‘jalur’ yang dihubungkan oleh kabel yang bermasalah itu, hingga sampai ke lampu indikator atau komponen lain yang terhubung dengan kabel tersebut.
Pada kasus agak parah efeknya, adalah rusaknya Throttle Position Sensor (TPS) pada ‘skep’ throttle body.
Karena ‘info’ dari kabel yang dibaca ECU tak sesuai, maka skep akan membuka seperti ‘diinformasikan’ dengan hantaran kabel yang sudah terinduksi tadi.
Siap-siap mengeluarkan kocek Rp 2 juta lebih untuk TPS ini.
Baca Juga: Jeep Sangar dan Gagah Tetapi Bisa Dipakai Untuk Harian
Hal lain juga berpengaruh pada sensor di girboks dan sensor lainnya.
Sehingga untuk menjaga agar kondisi ini tidak merembet, perlu ditangani permasalahan pada kabel ini.
Caranya sebenarnya mudah, hanya ‘memisahkan’ kabel yang lengket tadi, lalu membalutnya kembali.
Tak ada yang perlu diganti sama sekali, hanya memang pengerjaannya perlu teliti dan menyeluruh, sehingga tidak bisa diselesaikan dalam sehari.
Minimal dua hari pengerjaan ‘pisah kabel’ ini bisa dilakukan. Setelah rapih, gejala tersebut pasti akan hilang.