Sebelum Memodifikasi Mesin Mobil, Coba Kenali Dahulu Risikonya

GBRN - Senin, 31 Januari 2022 | 19:55 WIB

Mesin bawaan Nissan Patrol ditukar dengan mesin Toyota 12H-T diesel 3.980 cc. (GBRN - )

Bila diabaikan, maka campuran bensin akan terlalu banyak udara (lean).

Hasilnya, kadar HC (Hidro Carbon) akan meningkat akibat terlalu banyak oksigen yang tidak digunakan.

2. Ganti Kem Berdurasi Tinggi

Memperlama waktu bukaan katup di mesin memang dapat meningkatkan tenaga.

Sayangnya, waktu overlap atau terbukanya katup masuk dan buang secara bersamaan menjadi lebih lama pula.

Saat di putaran rendah, kondisi ini kurang menguntungkan.

Pasalnya, bensin yang masuk dapat langsung terbuang ke exhaust manifold.

Baca Juga: Tips Bagi yang Ingin Memasang Setir Copotan di Mobilnya

Nah, adanya bensin yang tidak terbakar membuat kadar emisi menjadi lebih tinggi.

3. Ganti Header Dan Pasang Knalpot Free Flow

Meningkatkan kemampuan mesin mengisap campuran bahan bakar ke ruang bakar, dapat diakali dengan mengadopsi saluran buang berhambatan rendah.

Sayangnya, efek negatif ini serupa dengan penggantian kem berdurasi besar.

Meski waktu overlap tidak bertambah lama, tapi lancarnya saluran buang membuat campuran bensin turut terbuang percuma.

Inilah yang membuat kadar emisi bisa menjadi tinggi.