Jip.co.id - Untuk mengetahui tenaga dan torsi maksimum mesin mobil di setiap putaran mesin bisa melalui dyno test.
Selain itu, dyno test sering dilakukan sebagai pedoman mengukur performa yang dibutuhkan untuk tuning mesin.
Namun tak hanya sekedar performa mesin, dyno test juga bisa mengukur teknologi dari sebuah mobil.
Seperti yang dijelaskan oleh Taqwa, punggawa bengkel spesialis performa Garden Speed di Rempoa, Jakarta Selatan.
"Dari hasil dyno test akan terlihat apakah mesin dan transmisimemiliki kesinambungan atau masing-masing," sebutnya.
Taqwa menggambarkan seperti mobil era '90-an dengan teknologi masih minim.
Mesin menggunakan control unit seperti CDI atau ECU sendiri yang fokus untuk memaksimalkan bahan bakar.
Sedangkan transmisi masih bergerak mekanikal atau menggunakan modul tersendiri.
"Fungsinya hanya untuk membentuk rasio gigi sebagai penyalur tenaga ke roda penggerak," tutur Taqwa.
Saat dilakukan dyno test, rentang putaran mesin tidak akan diintervensi oleh transmisi.
Pedal gas langsung diinjak penuh, hasil yang didapatkan bisa semaksimal mungkin selama transmisi sanggup menjaga penyaluran tenaga mesin.
"Beda dengan mobil sekarang dimana ECU juga mengontrol transmisi, terutama di transmisi otomatis," sebut Taqwa.
"Ketika pedal gas diinjak penuh, ada intervensi mesin dan transmisi melakukan penyesuaian untuk menjaga penyaluran tenaga terhadap limitasi durabilitas komponen," jelasnya.
"Jadi butuh beberapa kali running dyno test untuk dapat hasil paling optimal," imbuhnya.
Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Daihatsu Taft Legendaris Milik Syamsir Alam