Jip.co.id - Ariska sang pemilik Jeep berkata, dulu saya paling ngeri kalau ketemu handicap negatif, kalau tumpah bodi Cherokee pasti babak belur.
"Penginnya off-road tidak ada batasan seperti itu,” kata Ariska, sebelum menggunakan Jeep CJ7.
Baca Juga: Jeep TJ Wrangler Jadi Lebih Berotot Setelah Pakai Ban Ukuran Besar
Selain itu, ia ingin kendaraan yang dimensinya lebih kecil dari Cherokee, biar lebih aman kalau main di trek sempit dan banyak pohon.
Ganti tunggangan pun Ariska tidak mau jauh-jauh dari produk Jeep. “Buat saya, kendaraan buat off-road ya harus Jeep,” celetuknya.
Sudah pasti pilihannya pun jatuh pada Jeep CJ-7, yang punya dimensi lebih kecil dari Cherokee.
Baca Juga: Kahn Sukses Bikin Land Rover Defender Ini Tampil Lebih Garang
“Ditambah lagi wheelbase CJ ini pas dengan driving style saya,” tambah pria yang hobi travelling ini.
Jeep CJ-7 yang sudah dimiliki pun langsung up-grade untuk off-road berat. Beberapa part dari Cherokee pun pindah ke tunggangan barunya.
Tapi karena konsepnya sebisa mungkin trouble free, hanya mesin dan gearbox yang digunakan.
Prinsipnya tidak harus pakai part heavy duty yang mahal, tapi bagaimana saat part tersebut rusak dapat dicari di kota-kota kecil sekalipun.
Baca Juga: Land Rover Defender Edisi 60 Tahun Film James Bond, Buat Terjun Balap
Karena itu, beberapa part kendaraan Jepang seperti Toyota Kijang menempel di tunggangan Ariska.
“Jadi tidak terlalu ngerepotin saat off-road long trip di berbagai kota kecil,” celetuk pria yang juga gemar fotografi.
Ide trouble free ini harus mengorbankan kaki-kaki CJ-7. Sebenarnya gardan Cherokee tunggangan yang dahulu sudah menggunakan part heavy duty bahan chromoly.
Tapi, Ariska punya pertimbangan lain. Ia tetap mempercayakan gardan milik Toyota FJ40, karena part-nya sudah kuat dan tetap mudah dicari di daerah terpencil sekalipun.
Untuk mewujudkan konsep tunggangan ini, Ariska mempercayakan pada bengkel Prafa Motorsport di Jl. Pangakalan Jati, Cinere, Gandul.