Jip.co.id - Untuk membersihkan ruang bakar salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan carbon cleaner.
Terutama setelah mobil digunakan untuk mudik lebaran yang menempuh jarak perjalanan yang jauh.
Penggunaan carbon cleaner pasti akan mengurangi kerak karbonyang mengendap di ruang bakar.
"Cairan ini harus mampu membersihkan ruang bakar dengan efektif dan merontokkan kerak karbon yang mengeras dan melarutkannya," ucap Kuntarto dari Goebuk Tune-Up.
Namun, pemilihan carbon cleaner harus tepat dan benar nih.
Baca Juga: Pelek Mobil Juga Memiliki Kode Rahasia, Dibaca Biar Gak Gagal Paham
Carbon cleaner yang merupakan senyawa kimia harus bebas dari zat amoniak dan zat asam.
Zat asam dan amoniak ini yang kebanyakan digunakan di cairan carbon cleaner.
Saat zat asam juga akan bereaksi dengan besi di ring piston dan payung klep.
Liner silinder yang terbuat dari besi juga terkena imbasnya.
"Zat tersebut bisa merusak mesin lho, ini karena zat asam tidak hanya bereaksi menghilangkan kerak deposit, tapi juga akan membuat besi akan berkarat," wanti Kuntarto yang bengkelnya berada di Jl. Baru Bintara Terusan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.
Baca Juga: Sejarah Lengkap Munculnya Toyota Land Cruiser 70 Series Bundera
Liner silinder itu terlapis dengan oli dengan tipis.
Bila bahan carbon cleaner itu kurang bagus maka oli ini akan hilang dan saat mesin dihidupkan, friksi yang terjadi akan semakin besar.
Ujung-ujungnya liner silinder akan baret karena gesekan.
Sementara zat amoniak sangat berbahaya untuk paru-paru saat udaranya terhisap.
Dan zat ini bila terjadi kontak langsung dengan tangan dan kulit akan menyebabkan iritasi.
Wih ngeri kan!
Maka dari itu ada baiknya gunakan cairan carbon cleaner yang jelas kandungannya.