pergi ramai-ramai dengan teman sambil camping dan masak,” tambah pria yang juga hobi masak.
Dan tunggangan tubular pun jadi kendala, yang pasti bukan saat di trek. “Tau sendirikan, tubular isi cuma pipa saja.
Hampir semua kabin terbuka, mau dari depan, belakang dan samping. Panas ya kepanasan, hujan ya kehujanan.
Setiap off-road lebih dari sehari, pulang pasti kerokan, he he he,” canda pria humoris ini.
Ditambah lagi, tubular hanya bisa diisi dua orang penumpang. “Rasanya sepi juga kalau di mobil cuma berdua,” celetuk pria perawakan sintal ini.
Mulailah dia berpikir untuk punya kendaraan yang enak dipakai off-road adventure. Tapi belum terpikir calon yang bisa memuaskannya nikmatnya dibalik mesin V8 tersebut.
Namun, keinginan ini sempat lama terbendung dan terlupakan. Hingga suatu saat, Budi dapat dorongan dari teman sesama hobi Land Rover.
“Saat itu saya lagi pergi lihat lokasi off-road, pakai sedan. Lalu dapat nasihat, katanya buat apa pelihara sedan,” jelasnya.
“Kan sedan cukup nyaman buat harian,” protes Budi saat itu.
Pendapat soal kenyamanan pun dipatahkan. “Menurut teman saya kalau mau nyaman, kenapa tidak pakai Range Rover 4.6 HSE,” kata Budi.
Editor | : | inne |
KOMENTAR