Meski tidak ada perubahan, apa yang ada di bawah engine hood Trax facelift tetap jadi daya tarik utama.
Yup, mesin dengan kapasitas yang lebih kecil dibanding hatchback Suzuki Swift, namun output-nya melebihi varian dasar MINI Cooper berkat turbocharger-nya.
Memang untuk mencapai torsi maksimum 200 Nm tidak seinstan mesin N/A, karena cukup terasa lag ketika cruising dari 1.500-an rpm dan pedal gas ditekan untuk mencapai angka 1.850-4.900 rpm.
Tetapi saat turbo sudah beraksi maksimal, putaran tengah yang diberikan cukup dahsyat untuk sebuah SUV kompak seperti ini.
Terbukti, akselerasi 0-100 km/jam di bawah 10 detik, bahkan lebih kencang dibanding beberapa SUV yang ukurannya sedikit lebih besar,
namun menggunakan mesin 2.000 cc.
Perpindahan gigi 6-percepatan terasa cukup cepat, meski kami masih tidak mengerti posisi pemindah gigi manual yang sangat tidak ergonomis untuk dioperasikan.
Sayangnya jika berharap konsumsinya akan seirit mobil berkapasitas 1.400 cc, tentu tidak akan terjadi.
Udara lebih banyak dari induksi tambahan via keong mungilnya, membuat pembakaran bahan bakar juga jadi lebih banyak saat turbonya beraksi,
misalnya saat melaju konstan di 2.000 rpm yang terpatok di 16-an km/liter. Masih lumayan irit untuk performa yang disajikan.
Editor | : | inne |
KOMENTAR