“Bro, nyobanya jangan kepalang tanggung ya… mulai dari jalan raya gas aja sesukanya.” Teriak Dedy sesaat setelah mesin mobil dihidupkan.
Mendapat signal tantangan seperti itu, mobil berdapur pacu 16GA injection, transmisi manual lima percepatan milik Suzuki Futura,
sejak start keluar bengkel langsung digas layaknya memacu mobil drag race. Hasilnya…wow… mobil imut bersepatu Komodo Extreme ukuran 33 langsung sprint di jalan beton,
dan badan ini terasa dihempaskan ke sandaran jok standar berkelir merah, yang tidak match dengan tampang dan kelir biru orginal Katana yang aslinya 4x2 ini.
Di jalan raya mobil dipacu sejadinya, mulai dari gigi satu, dua, tiga, empat, dan lima, mesin tidak diberikan kesempatan menghela napas sedikitpun.
Di sini terasa betul jika mesin 1.000 cc dan 1.300 cc yang sudah korek sekalipun tidak ada apa-apanya. Tarikan bawahnya yahuut dengan kondisi TC di 2H.
Masuk gang kecil menuju trek Pondok petir, walau TC di 2H, persneling di tiga, tanpa AC, kecepatan mobil 40 km/jam, bahkan cenderung lebih lambat,
mobil tetap bisa melaju dengan smooth, tidak ngelitik, apalagi loncat-loncat. Di sini timbul pertanyaan, ada apa dengan sistem penggerak roda mobil ini…???
Setibanya di trek tanah merah kering bergunung-gunung, di gigi dua dan TC 2H, disaat mobil masih melaju, langsung digas mendadak sejadinya.
Hasilnya mobil spin lumayan jauh. Lucunya di dalam tidak terasa seperti dibanting-banting. Nah, di sini kembali muncul pertanyaan, ada apa dengan kaki-kaki, khususnya suspensi, mobil ini?
Editor | : | inne |
KOMENTAR