JIP - Kendaraan off-road adventure atau ekspedisi, yang melewati trek berat dan perjalanan panjang, wajib memiliki suplai listrik besar.
Alasannya, banyak perangkat yang digunakan membutuhkan daya listrik besar. Perangkat seperti winch, lampu sorot, inverter, hingga coolbox,
kerap ditemui di dalam kendaraan off-road semacam ini. Semuanya menggunakan listrik yang dihasilkan alternator.
Untuk itu butuh suplai listrik yang optimal. Seteleh berbincang panjang lebar dengan Atek dari Galeri Alternator dan Supardy,
pemilik bengkel alternator Angkasa Tekhnik. Solusinya pun didapat, dan tidak rumit.
“Terpenting listrik yang diperlukan bisa digunakan secara maksimal, semua perangkat pun harus diperhatikan.
Tidak cuma alternator saja yang diganti lebih besar,” jelas Atek.
“Perhatikan juga suplai alternator, apa arus yang diberikan bisa maksimal saat baterai aki membutuhkan listrik lebih?” tambah Supardy.
Perbanyak juga tampungan listrik (baterai - aki). Pertama yang harus diperhatikan saat memilih aki kapasitas ampere-hour (Ah),
“Paling tidak aki harus memiliki kapasitas diatas 75 Ah,” terang Atek. Untuk kendaraan off-road, Ah besar ini berfungsi untuk memaksimalkan kinerja inverter.
“Jadi inverter tetap berfungsi, walau harus menghidupkan alat berlistrik besar, seperti las listrik atau gerinda,” tambahnya.
Untuk winch, perhatikan ukuran Cold Cranking Amperes (CCA) atau Hot Cranking Amperes (HCA).
“Motor winch membutuhkan arus listrik yang cepat dan stabil, semakin banyak CCA atau HCA pada aki,
motor winch pun dapat kerja secara maksimal,” terang Atek. Saran dari Atek, aki yang digunakan paling tidak memiliki cranking amperes lebih dari 800 CCA.
Memperbanyak tampungan listrik tentu menambah jumlah aki. Tidak heran kalau kendaraan off-road paling tidak memiliki dua aki.
“Tapi jangan memasang dua aki dijadikan satu atau dibuat seri. Karena bila alternator kecil, listrik yang diberikan pada dua aki malah tidak maksimal,” terang Supardy.
“Pakai baterai isolator, ini akan membagi suplai listrik pada kedua aki lebih maksimal,” terang Atek. Dengan begini, kedua aki akan mendapat suplai listrik yang benar.
Listrik winch pun bisa mengambil dari salah satu aki yang tidak digunakan, untuk bagian kelistrikan kendaraan.
Sehingga kemungkinan tekor pada kedua aki akan minim.
Kalau tak mau pusing, bisa langsung datang ke Galeri Alternator di jalan Haji Nawi. Atek, sang pemilik bengkel membuat paketan khusus untuk kendaraan off-road,
yang butuh suplai listrik ekstrim. “Paket ini saya rancang untuk menghidupkan motor winch 300 ampere, dan inverter 1000 watt – 220 Volt.
Siap untuk bertualang di hutan berhari-hari,” jelas Atek.
Boleh tuh!
Maksimalkan
Menurut Atek, untuk kendaraan off-road yang butuh suplai listrik banyak, harus menyempurnakan seluruh jalur listriknya.
“Untuk alternator ampere kecil, harus minimalkan hambatan listrik,” jelasnya.
Paling tidak menggunakan kabel minimal 30 mm NYAF. Semakin tebal kabel, tentunya hambatan arus listrik semakin kecil.
“Untuk arus listrik besar seperti motor winch, paling tidak menggunakan kabel 50 mm NYAF. Pilih kabel yang ada isolatornya,
agar kuat menahan panas arus listrik,” terang Atek.
Untuk perangkat yang membutuhkan listrik paling besar, usahakan mengambil listrik yang paling dekat dengan alternator.
“Karena listrik yang terdekat dengan alternator akan menerima suplai listrik pertama kali,” jelas Supardy.
Pilihan kepala aki juga penting. Tidak perlu pilih kepala aki yang aneh-aneh. Cukup yang berbahan timah,
“Selain bagus menghantarkan listrik, kepala aki dari timah paling tahan terhadap korosi,” terang Atek. Bahan timah juga fleksibel, sehingga bisa lebih rapat mengikat kepala aki.
Editor | : | inne |
KOMENTAR