Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Deep Forrest Challenge 2 2017, Anti Tanggung!

Rindra - Senin, 18 September 2017 | 07:24 WIB
No caption
No credit
No caption

JIP - Anti tanggung, itulah yang disajikan pada event Deep Forrest Challenge 2 (DFC 2) 2017.

Mulai dari pilihan lokasi yang punya udara dingin sepanjang hari, hutan yang lebat, trek yang masih perawan, hingga jalur penuh tantangan.

Semua ciri khas event ini dipenuhi tanpa tanggung.

No caption
No credit
No caption
Deep Forrest Challenge 2 2017, Anti Tanggung!

Aura menantang sudah terasa sejak tiba di daerah Sukamantri, Cibereum, Ciamis, Jawa Barat.

Udara dingin, angin kencang, dan kabut tebal selalu menyelimuti jalannya event yang bermain diketinggian sekitar 728 mdpl ini.

Tidak kalah seru dengan kondisi trek yang disuguhkan pada peserta.

No caption
No credit
No caption
Aura menantang sudah terasa sejak tiba di daerah Sukamantri, Cibereum, Ciamis, Jawa Barat. Udara dingin, angin kencang, dan kabut tebal selalu menyelimuti jalannya event yang bermain diketinggian sekitar 728 mdpl

Memang, kondisi udara seperti ini sudah jadi ciri khas event DFC.

“Kami sengaja mencari lokasi dataran tinggi. Karena punya udara yang segar dan dingin, rasanya pas sekali untuk off-road selama seminggu.

Selain itu, pasti medan trek yang disajikan akan lebih menantang dan variatif, karena ada di dataran tinggi,” ucap Dian Hamdani alias Odoy

sebagai Ketua Pelaksana event DFC 2.

Ada tiga buah trek disiapkan untuk DFC 2 yang berjalan dari 14-20 Agustus 2017.

“Kami siapkan tiga buah trek yang punya karakter berbeda-beda.

Untuk Track A jarak handicap sangat berdekatan, disini skill dan tekhnik recovery yang benar setiap peserta sangat dipertaruhkan.

Di Track B, peserta dikasih nafas untuk injak pedal gas, jarak antara handicap cukup jauh. Dengan jalur yang cukup tricky,”

jelas Muhammad Ziadin sebagai Track Master event DFC 2.

No caption
No credit
No caption
Trek yang disajikan akan lebih menantang dan variatif, karena ada di dataran tinggi
No caption
No credit
No caption
Kami siapkan tiga buah trek yang punya karakter berbeda-beda. Untuk Track A jarak handicap sangat berdekatan, disini skill dan tekhnik recovery yang benar setiap peserta sangat dipertaruhkan.

Dua trek tadi adalah menu utama yang harus dilalui para peserta DFC.

“Sedangkan Track C yang sengaja kami buat untuk penutup. Jaraknya pendek, tapi handicap yang dilalui tricky dan lengkap,”

ucap track master yang akrab disapa Ziad ini.

“Pokoknya dijamin puas, dari segala macam teknik recovery dan semua alat recovery akan terpakai di ketiga trek tersebut.

Karena saya ingin coba mengangkat skill dan teknik off-road, saat peserta ikut di event DFC 2 ini,” ucap Leo Firmanto sebagai Ketua Umum event DFC 2 2017.

No caption
No credit
No caption
Peserta dikasih nafas untuk injak pedal gas, jarak antara handicap cukup jauh. Dengan jalur yang cukup tricky
No caption
No credit
No caption
“Harapan setelah peserta ikut DFC, mereka akan sadar betapa penting teknik recovery yang benar selama off-road. Dan betapa besar manfaatnya berbagai macam alat recovery yang sudah kita beli,” ucap Leo.

Memang hobi off-road ini penuh dengan tantangan. Jalurnya saja sudah tidak umum, melewati tanjakan dan turunan ajaib,

bahkan nyeberang sungai atau jalan di pinggiran tebing. Tentu kalau tidak dilalui dengan teknik recovery dan orientasi trek yang benar, akan menyulitkan.

“Harapan setelah peserta ikut DFC, mereka akan sadar betapa penting teknik recovery yang benar selama off-road.

Dan betapa besar manfaatnya berbagai macam alat recovery yang sudah kita beli,” ucap Leo. Pokoknya gak bakal tanggung-tanggung deh!

Tiga Tantangan…

Setelah dibuka dengan tarian Bebeugig khas daerah Sukamantri, 24 kendaraan peserta yang terbagi dalam dua group (Group A & B)

pun masuk dua trek utama, yaitu Track A dan Track B. “Sengaja kami tidak buat team, karena seluruh peserta di dalam group harus berkerja sama di dalam trek,”

ucap Leo.

Sekitar satu kilometer dari alun-alun Desa Sukamantri, tanda mulut Track A pun sudah terlihat.

Disini peserta dari Group B yang akan lebih dahulu mencicipi serunya tantangan trek pertama DFC 2.

“Tidak jauh dari mulut trek, kita sudah ketemu handicap tanjakan.

Dengan permukaan berundak seperti tangga. Kalau mau digeber sih mobil bisa naik, tapi riskan as roda,” ucap Bimo peserta dari Balikpapan, Kaltim.

No caption
No credit
No caption
“Tidak jauh dari mulut trek, kita sudah ketemu handicap tanjakan. Dengan permukaan berundak seperti tangga. Kalau mau digeber sih mobil bisa naik, tapi riskan as roda,” ucap Bimo peserta dari Balikpapan, Kaltim.

Dikasih jeda sebentar, tanjakan terjal dan turunan curam sudah menyambut kembali.

Namun, tidak terlalu susah melewatinya. Ketemu tanjakan tangga kedua, semakin susah dilewati karena anak tangga semakin terjal.

“Sebenarnya kalau pakai winch cenderung aman, karena ban masih dapat traksi,” ucap Firdaus off-roader senior dari Bandung.

Trek dengan jarak 7 kilometer ini, ternyata bukan hanya handicap trek saja yang perlu kita waspadai.

“Daerah ini suka dijadikan berburu babi, jadi di sekitarnya banyak jebakan lubang sedalam dua meter,” terang warga sekitar yang melintas.

No caption
No credit
No caption
Dikasih jeda sebentar, tanjakan terjal dan turunan curam sudah menyambut kembali.

Salah satu puncak handicap, adalah turunan terjal sejauh 20 meter dengan sudut kemiringan sekitar 70 derajat.

“Ini handicap mahal nih, butuh modal sekitar 20 juta buat lewat, he he he,” cengir Jiril off-roader yang biasa turun di kompetisi off-road.

“Karena paling tidak kita kudu punya winch belakang, tali plasma, dan strap panjang 2 unit. Kalau ditotal sekitaran 20 juta bukan?” tambahnya.

Sedangkan Track B, dengan jarak 9 kilometer tentu jarak antara handicap pun berjauhan.

“Disini kami bisa puas injek gas, karena jarak antara handicap cukup jauh. Sebenarnya banyak tanjakan dan turunan curam,

berhubung tidak turun hujan banyak yang bisa dilewati tanpa winch,” ucap Taufan S peserta dari Bandung.

No caption
No credit
No caption
“Disini kami bisa puas injek gas, karena jarak antara handicap cukup jauh. Sebenarnya banyak tanjakan dan turunan curam, berhubung tidak turun hujan banyak yang bisa dilewati tanpa winch,” ucap Taufan S peserta dari Bandung.
No caption
No credit
No caption
Selama event kita selalu dikasih tanjakan menghadap langit dan turunan menghadap bumi

Sayangnya saat event sedang berlangsung, cuaca di daerah Sukamantri ini sedang jarang diguyur hujan.

“Padahal waktu survey hujan turun setiap hari, dan deras. Begitu kering trek jadi gampang dilewati,” celetuk Ziad.

Handicap berat yang dihadapi peserta hanya tanjakan terjal, yang diberi nama tanjakan angin. Dan tanjakan dengan dasar batu yang besar-besar.

Trek ketiga disebut Track C, lokasinya paling dekat dengan basecamp. Trek ini punya jarak paling dekat, yaitu 5 kilometer.

Tapi handicap yang disajikan benar-benar padat tanpa basa basi.

No caption
No credit
No caption
Guyur dulu biar makin seger, hehe...
No caption
No credit
No caption
Sayangnya saat event sedang berlangsung, cuaca di daerah Sukamantri ini sedang jarang diguyur hujan.

“Selama event kita selalu dikasih tanjakan menghadap langit dan turunan menghadap bumi.

Dan tidak sampi disitu saja, sekarang ini kita melewati turunan tricky. Karena sudah turunnya harus ditahan winch,

juga berbelok sehingga kita juga harus menggunakan winch depan untuk mengharahkan kepala mobil agar bisa belok,”

ucap H. Irawan Sidiq off-roader senior dari Bandung.

No caption
No credit
No caption
Trek ketiga disebut Track C, lokasinya paling dekat dengan basecamp. Trek ini punya jarak paling dekat, yaitu 5 kilometer. Tapi handicap yang disajikan benar-benar padat tanpa basa basi.
Tidak tanggung-tanggung, disini bukan skill off-road saja yang diuji, tapi bagaimana kita menguasai teknik recovery

“Pokoknya trek kali ini sangat keren dan variatif. Jalurnya baru semua, handicap pun sangat menantang.

Tidak tanggung-tanggung, disini bukan skill off-road saja yang diuji, tapi bagaimana kita menguasai teknik recovery juga dipertaruhkan,”

jelas Opa Carolies sebagai Leader di Group A. Rindra P /  Bimo SS

Editor : inne

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa