Banyak tanjakan dan turunan terjal, “Tapi sayangnya kondisi trek kering. Jadi kita tidak terlalu sulit melewatinya.
Beberapa bisa kita timpa tanpa winching. Tapi tetap kalau tidak hati-hati bisa patah as roda atau kelontang,”
ucap Carolies yang keluar dari CR A dengan patah dua as roda belakang dan satu as roda depan.
Mengintip ke trek CR B, rupanya disinilah jalur yang paling nikmat walau kondisi kering sekalipun.
Karena jalurnya banyak tikungan patah, dan permukaan yang negatif. “Walau kering jalurnya tetap asik, karena cukup tricky.
Kalau salah-salah ambil alur jalan mobil bisa kelontang,” ucap Deddy peserta dari Jakarta.
Sedangkan di trek CR C sedikit mirip dengan trek A. Disini tanjakan dan turunan terjal jadi menu utama trek C.
“Yang cukup bikin ngilu ada salah satu turunan berundak seperti tangga, karena tanahnya licin akibat dilewati aliran air.
Jadi kalau tidak ditahan winch belakang bakal meluncur sampai bawah. Begitu sampai dasar, kita ketemu kubangan lumpur cukup dalam.
Asiklah pokoknya,” ucap Dicky Sulaeman peserta yang menggunakan Vitara spesifikasi ekspedisi.
Editor | : | inne |
KOMENTAR