JIP - Dalam rangka Dirgahayu Republik Indonesia ke72, Jeep Urang Subang (JUS) menyelenggarakan
Ranggawulung Adventure Offroad (ROF) ke 7 pada tanggal 27-30 Juli 2017.
Acara yang mengambil titik start di halaman Pemda Subang ini bertujuan untuk memperkenalkan pariwisata, potensi alam,
dan meningkatkan perekonomian kabupaten Subang. Dalam acara ini tidak lepas dukungan dari MENPORA,
Pangdam III Siliwangi, DANSESKOAD, Ketua KONI Pusat, dan Sekjen KONI Pusat.
Acara ini terbagi menjadi dua menu utama yaitu Country Road (CR) dan Special Competition Stage (SCS).
“Untuk membuat 102 peserta CR tidak menumpuk dan tetap enjoy, disiapkan 3 pilihan trek (A,B,C)
yang masing-masing berjarak 20 km off-road dan 5 km on-road.” Jelas Momo Siswanto, selaku Koordinator Lapangan ROF.
Setiap trek punya medan dan obstacle yang menantang dan nikmat. Seperti di trek CR A,
dari hasil berbincang dengan peserta di dalam trek, medan trek sebenarnya menantang.
Banyak tanjakan dan turunan terjal, “Tapi sayangnya kondisi trek kering. Jadi kita tidak terlalu sulit melewatinya.
Beberapa bisa kita timpa tanpa winching. Tapi tetap kalau tidak hati-hati bisa patah as roda atau kelontang,”
ucap Carolies yang keluar dari CR A dengan patah dua as roda belakang dan satu as roda depan.
Mengintip ke trek CR B, rupanya disinilah jalur yang paling nikmat walau kondisi kering sekalipun.
Karena jalurnya banyak tikungan patah, dan permukaan yang negatif. “Walau kering jalurnya tetap asik, karena cukup tricky.
Kalau salah-salah ambil alur jalan mobil bisa kelontang,” ucap Deddy peserta dari Jakarta.
Sedangkan di trek CR C sedikit mirip dengan trek A. Disini tanjakan dan turunan terjal jadi menu utama trek C.
“Yang cukup bikin ngilu ada salah satu turunan berundak seperti tangga, karena tanahnya licin akibat dilewati aliran air.
Jadi kalau tidak ditahan winch belakang bakal meluncur sampai bawah. Begitu sampai dasar, kita ketemu kubangan lumpur cukup dalam.
Asiklah pokoknya,” ucap Dicky Sulaeman peserta yang menggunakan Vitara spesifikasi ekspedisi.
Seluruh peserta berhasil menyelesaikan track CR dengan cepat tanpa kendala yang cukup berarti.
“Sungguh disayangkan hujan tidak mengguyur kota Subang hehe.., padahal waktu survey kami membutuhkan waktu kurang lebih
1 hari untuk menyelesaikan track CR dengan kondisi track basah.” Tambah Momo.
Setelah semua peserta berhasil menyelesaikan track CR. Tiap peserta diwajibkan mengikuti salah satu pilihan track SCS.
Untuk pembagian kelasnya dibagi menjadi tiga kelas yaitu upper, under dan kelas 1.000CC. Tersedia 3 pilihan SCS (1,2,3),
dan SCS 3 lah yang paling banyak menguras tenaga peserta untuk menggunakan winchnya.
Untuk SCS 1 dan 2, peserta dikasih kesempatan buat injak pedal gas. Walaupun ada salah satu tikungan patah dengan permukaan yang sangat miring.
“Wah kalau ini sih makanan buat tubular, peserta yang masih pakai bodi bakal penyok-penyok,” celetuk Ody yang menggunakan Isuzu Trooper custom.
Seperti yang dibilang, SCS 3 paling banyak menguras tenaga. Handicap di SCS ini sangat variatif dan menantang.
“Yang paling tricky saat turun kesungai, permukaannya terjal. Kalau salah turun mobil bisa nyungsep,
dan yang pasti susah untuk recovery karena sling atau winch terendam di air dan lumpur,” ucap Hendrik peserta dari Subang yang menggunakan tubular.
Dan hasilnya pun sudah jelas, perebut waktu tercepat di SCS tentu sebagian peserta yang pakai tubular.
Tubular bermesin 2JZ-GTE dikendarai Nurcahyo dan co-driver Atok dari tim Sukabumi Offroad berhasil
menjadi juara umum dengan total nilai 454, dan berhak membawa pulang satu unit mobil Daihatsu Ayla.
Tidak hanya hadiah bagi para pemenang saja, panitia juga menyiapkan doorprize berbagai macam aksesori off-road
sampai satu unit sepeda motor. Dan tidak lupa juga panita menyuguhkan hiburan tari dan music mulai dari dangdut sampai rock pada acara penutupan. Aaron Tobias
Editor | : | inne |
KOMENTAR