JIP.CO.ID - Ketatnya kelas G3.2 Indonesia Xtreme Offroad Racing (IXOR) atau kelas empat silinder modifikasi, membuat H. Irman sangat hati-hati dalam meracik Suzuki Jimny andalannya.
Operasi besar dilakukan di Hasstex Motorsport di Majalaya, Jawa Barat lewat tangan H. Ghandi sebagai punggawanya.
Dengan basis Suzuki Jimny Long Chassis tahun 1986, mobil perombakan total agar lebih panjang dan lebar.
Alasan utamanya memelarkan dimensi Jimny agar wheelbase bisa lebih panjang dan wheeltrack lebih lebar, sehingga lebih stabil ketika digeber ditikungan atau saat jumping.
Alhasil, lebar Jimny dibuat lebih melar hingga 20 cm. lantaran regulasi, bagian dek dan interior masih dipertahankan standar.
Hanya saja, dari interior hingga ke kaki-kaki belakang sudah menganut sistem tubular.
Pada bagian wajah misalnya, gril dan lampu dengan masih menggunakan Suzuki Caribian.
Namun lebih sangarnya lagi, pada bagian fender depan dan belakang menggunakan fender custom demi menutupi dimensi Jimny yang telah melar.
Mesin menggunakan Toyota berkode 3S-GE yang merupakan bawaan Celica.
Jeroannya masih standar, hanya kem saja yang sudah menggunakan profil tinggi demi kompetisi.
Posisi mesin juga mundur 50 cm ke belakang demi mendapatkan distribusi bobot yang ideal.
Transmisi manual 5 percepatannya juga menggunakan milik Toyota.
Gardan depan dan belakang menggunakan milik Toyota Land Cruiser Prado.
Alasannya, gardan Prado ini lebih kuat telebih ketika harus diajak jumping.
Final gear-nya dipatok 4.88:1 yang membuat power band dapat tersalurkan dengan cepat.
Kaki-kaki lebih sigap dengan aplikasi coilover Profender.
Aslinya, travel yang tersedia 12 di depan dan 16 inci di belakang.
Namun lantaran dinilai karakter sirkuit yang tak perlu “terbang” tinggi, maka travel disesuaikan kembali menjadi 10 inci di depan dan 12 inci di belakang.
Velg menggunakan Enkei dimensinya 15x 7 inci. untuk bannya, menggunakan Delium Terra Roamer A/T berprofil 235/70R15.
Sistem remnya masih menggunakan milik Land Cruiser Prado bawaan dari gardan yang dinilai masih cukup mumpuni saat kompetisi.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR