JIP.CO.ID - Range Rover Classic milik Bahgya Ruchiat ini sudah mencuri perhatian sejak jumpa pertama di bengkel KEBSAM 4x4, di Kebon Sampeu, Bandung.
Tidak hanya tampilannya saja yang gagah dan menawan.
Ternyata panel kosmetik yang dipakai sangat rapi dan detail, terlalu bagus buat sosok kendaraan yang disiksa di trek off-road.
Tapi, khusus yang ini, semuanya bikinan tangan dengan hasil presisi.
“Sebenarnya saya bersyukur bisa ketemu Kang Iwan, dia selalu mau ngeladenin keinginan saya yang banyak. Tidak presisi sedikit atau tidak enak dilihat, pasti bikin ulang lagi. Ya untungnya yang punya bengkel setuju saja dengan permintaan saya, he he he,” jelas Bahgya.
(BACA JUGA: JORC VI - THE ANCIENT VOLCANO)
Hampir semua barang-barang kosmetik off-road ini menggunakan aluminium.
Dan hebatnya banyak perangkat aluminium ini masih dibuat dengan tangan.
Mobil Bahgya ini bisa dibilang kolaborasi antara builder otomotif dan seniman aluminium.
Kosmetik aluminium paling banyak kelihatan saat masuk ke kabinnya.
Di sinilah kita bisa melihat hasil goresan tangan seniman dalam sebuah kendaraan. Salut!
(BACA JUGA: Ketika Idealisme Oldschool Dan Teknologi Off-Road Terkini Bersatu)
Mesin HS 2.8 TGV, “Ini mesin aftermarket yang pernah digunakan oleh Defender milik Gigglepin 4x4. Mesin diesel konvensional, tapi sudah pakai sistem turbo variable geometry,” jelas Bahgya.
Basis mesin ini sama dengan 300 Tdi, namun sudah dirancang lebih baik lagi oleh MD Engineering dari Ruskington, UK. Mampu menghasilkan torsi sejak 1.400 rpm.
Transmisi manual 6 percepatan Defender Puma menggantikan transmisi otomatis Classic.
Karena mengincar rasio gigi satu MT82 ada diangka 5.44, ini lebih besar dari rasio gir Landy Defender generasi sebelum Puma.
“Dari seluruh bagian body part custom, cover lampu inilah yang pengerjaannya paling lama dan sulit,” terang Bahgya. Bukan hanya enak dilihat, tapi cover lampu ini dirancang memang untuk melindungi lampu, dan sudah pernah teruji saat kena impact di trek off-road.
(BACA JUGA: Bila Mobil Terbakar, Hal Ini Yang Mesti Anda Lakukan)
Guard fender depan didesain serasi dengan bentuk Range Rover Classic, seperti jadi satu panel dengan bodi RR.Dan bisa knock-down, kalau si RR sedang tidak dipakai buat off-road ekstrem.
Panel aluminium dirancang agar serasi dengan dasbor RR. Karena suka dengan nuansa sporty, Bahgya mengganti indikator dengan model auto gauge, rumah indikator berbahan aluminium pun dibentuk rapi di atas dasbor.
Panel kain pada doortrim tidak digunakan lagi.
Sesuai dengan konsep, alumunium pun ikut menghias dan menguatkan konstruksi doortrim. Storage asli pun sudah diubah menggunakan jaring untuk meletakan barang-barang kecil dan botol minum.
Berhubung suka dengan nuansa sport, setir pun dipesan khusus.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Penunjuk Waktu, Jam Ini Juga Serbaguna)
Setir bikinan Moto-Lita Custom ini dibuat sporty namun tetap klasik.
“Alasan pakai custom supaya ada logo Land Rover-nya, he he he,” cengir Bahgya.
Rumah spidometer sudah dipensiunkan, gantinya rumah spidometer aluminium bergaya kendaraan sport klasik.
Tachometer juga dipesan lewat Speedhut, agar tampilannya masih terasa aura Land Rover.
Roofrack dibuat adjustable, bisa digeser-geser posisinya.
(BACA JUGA: Tunggangan Bengis Si Opa, Sangar Dan Powerfull)
Kebetulan Bhagya juga hobi main kayak di laut, jadi saat barang yang ditaruh panjang, posisi roof-rack tinggal disesuaikan.
Saat mau berangkat off-road selama dua minggu, posisi roof-rack menyesuaikan dengan bracket cargo rack yang dipasang di atap.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR