JIP.CO.ID - Musim hujan menuntut kita supaya mengemudi lebih hati-hati.
Curahan air hujan, apalagi yang lebat membuat jarak dan kualitas pendangan kita berkurang.
Sementara jalan yang basah mengakibatkan cengkeraman ban jadi menurun.
Untuk mengantisipasi kondisi seperti di atas, hampir semua mobil baru sudah dibekali teknologi canggih yang bisa membantu pengemudi waktu hujan.
Sehingga perjalanan jadi lebih aman.
Inilah beberapa fitur dan perangkat pada mobil-mobil moderen yang dibuat untuk membantu pengemudi.
ABS (Anti-lock Braking System).
Sesuai namanya, fitur ini mencegah roda mengunci saat kita mengerem tiba-tiba dengan kuat.
Roda yang mengunci (berhenti berputar) saat mobil masih meluncur, membuat ban kehilangan traksi sehingga mobil tak bisa dikendalikan.
Gejala itu makin gampang terjadi waktu mengemudi di jalan licin atau saat hujan.
Sensor ABS di roda akan mendeteksi gejala roda mengunci, lalu memerintahkan modul ABS untuk mengurangi tekanan rem di roda supaya roda masih tetap berputar perlahan.
Waktu kita menekan pedal rem kuat-kuat, pedal rem akan terasa bergetar, itulah tandanya ABS di sistem pengereman bekerja membantu mengurangi kecepatan.
(BACA JUGA: Masalah Lampu Depan Mobil Yang Kerap Datang, Begini Cara Deteksinya)
ESP (Electronic Stability Program).
Peranti penunjang keselamatan ini punya sensor untuk memonitor gerakan kemudi, kecepatan mobil, putaran mesin, tekanan di pedal gas, pedal rem, serta gerakan mobil dan arah orda depan.
Apabila sensor mendeteksi gerakan yang tidak normal atau gejala hilangnya cengkeraman, atau manuver ekstrem, maka ESP akan mereduksi kecepatan dengan cara menurunkan putaran mesin, mengaktifkan ABS atau mengurangi gejala selip di roda yang kehilangan traksi.
(BACA JUGA: Estimasi Biaya Servis Chevrolet Captiva Diesel Di Bengkel Resmi)
Traction Control (TC).
Salah satu kondisi supaya mobil aman dikemudikan adalah menjaga traksi atau cengkeraman ban ke permukaan aspal tetap terpelihara dengan baik, sehingga tidak selip.
Di jalan licin saat hujan, traksi amat mudah hilang sehingga gejala selip akan mudah terjadi.
Itu sebabnya kita harus mengemudi lebih hati-hati dan tidak melakukan manuver agresif.
TC berfungsi membantu memelihara traksi dan mengurangi atau mencegah gejala selip.
Sensor Traction Control di roda akan mendeteksi gejala selip di tiap roda, lalu akan mengurangi tenaga di roda yang selip.
(BACA JUGA: Nissan Navara Punya Banyak Peralatan Canggih, Ini Versi Apa Ya?)
4WD.
Hujan menyebabkan permukaan aspal jadi licin sehingga cengkeraman roda berkurang.
Mobil-mobil gerak 4 roda akan memiliki keuntungan dibanding gerak 2 roda (depan atau belakang). Sistem gerak empat roda moderen yang diatur oleh komputer , secara otomatis akan menyalurkan atau membagi tenaga ke roda depan-belakang, sesuai kebutuhan.
Mobil dengan gerak 4 roda on-demand yang bisa diaktifkan oleh pengemudi juga bisa membantu memaksimalkan cengkeraman saat melaju di jalan basah atau hujan.
Aktifkan pilihan 4H waktu melaju di jalan licin.
(BACA JUGA: List Harga SUV Mercedes-Benz Terbaru Per Januari 2018)
Rear Fog Lamp.
Lampu belakang warna merah ini punya intensitas cahaya lebih terang dari lampu belakang standar.
Rear fog lamp biasanya bisa diaktifkan bersama dengan fog lamp di depan.
Saat hujan lebat atau kabut tebal, jarak pandang pengemudi berkurang.
Di saat itulah rear fog lamp berfungsi supaya mobil kita bisa dilihat lebih jelas oleh pengemudi lain di belakang.
Pelajari cara mengaktifkan rear fog lamp pada setiap mobil. Oya, jangan gunakan lampu hazard waktu hujan lebat.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR