Walau sebagian orang menilai sistem ini lebih rawan getaran, namun di sisi lain format t-case dan girboks terpisah tersebut merupakan berkah.
Jimny leluasa melakukan engine swap (lengkap dengan girboksnya) atau berganti T-case.
(BACA JUGA: Legenda Mesin Suzuki F10A, Jantung Andalan Jimny, Carry Sampai Wuling)
Ditambah lagi, pilihan final gir yang beragam kian menambah kelancaran pencarian rasio yang pas bagi sang Jimny.
Kita sepakati sebelumnya jika dalam racik komposisi rasio yang kita bahas ini sebatas yang ada pada Jimny bertransmisi manual dan bermesin F10A.
Semua itu lantaran jenis girboks ini yang menjadi favorit diterjunkan ke medan speed off-road maupun adventure.
Setiap racikan modifikasi, khususnya untuk off-road racing, memiliki hitungan yang berbeda-beda.
Namun secara garis besar, medan seperti speed off-road membutuhkan komposisi setingan girboks, t-case dan final gir yang tak jauh berbeda.
(BACA JUGA: Hampir Digilas Jip Tubular Bertenaga Beringas)
“Bisanya tidak jauh berbeda dari total hitungan Jimny standar. Performa mesin jelas memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan pemilihan final gir,” tutur Yayat dari Progresive Bandung.
“Karakter pembalap juga merupakan faktor penentu. Kondisi medan pun ikut berperan dalam pemilihan rasio ini,” sambung Moh Hidayat Andana dari Nonx Auto Bandung.
Dalam hal ini, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli agar mendapat komposisi yang pas dan sesuai dengan karakter pengemudi.
Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Inside Jimny Vol-6.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR